Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gizi Buruk Mengancam Anak Perkotaan, Apa Penyebabnya?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pola makan yang tidak teratur dan ketidaktahuan tentang makanan gizi seimbang menjadi salah satu penyebab kondisi gizi buruk yang terjadi di perkotaan. Gizi buruk bukan hanya kekurangan nutrisi tetapi juga kelebihan yang menyebabkan anak mengalami obesitas. 

Baca juga: Jangan Lupa Beri Anak Karbohidrat untuk Sarapan Anak, Mengapa?

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng M Faqih menerangkan bahwa kondisi gizi buruk terbagi dua, yaitu kekurangan nutrisi dan nutrisi berlebih yang dapat menyebabkan obesitas. Kekurangan gizi akan mengakibatkan kasus stunting, sementara obesitas akan mengarah pada kasus penyakit-penyakit tidak menular.

Daeng menyebut masyarakat yang sibuk dikarenakan suami istri bekerja sehingga menyerahkan anak pada pengasuh di rumah yang bisa berdampak pada asupan gizi anak tidak terjaga.

Sementara bagi masyarakat kalangan mampu, jika tidak memiliki pengetahuan tentang gizi seimbang, terkadang tidak terarah dalam menjaga asupan makan sehingga berpotensi menyebabkan kegemukan.

“Makanan yang dikenal masyarakat kita makanan fast food, makanan impor yang gizinya tidak seimbang. Yang lebih kaya gizi, seimbang, itu makanan lokal,” kata dalam keterangannya kepada wartawan di kantor PB IDI Jakarta, Senin, 20 Mei 2019.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) penyakit tidak menular disebabkan oleh minimnya aktivitas fisik dan asupan makan yang tidak seimbang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebanyak 55 persen dari 14,5 juta kematian di Asia Tenggara disebabkan oleh penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, ginjal, diabetes, dan stroke.

Indonesia saat ini masih menghadapi beban kesehatan ganda, yaitu gizi buruk yang mengakibatkan stunting dan kegemukan yang berdampak pada penyakit tidak menular.

Baca juga: Hari Gizi Nasional 2019, Cegah Malnutrisi Anak dengan Ini

Daeng mengatakan dua masalah kesehatan tersebut akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia ke depan.

ANTARA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

1 jam lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

5 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

5 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

5 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

6 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

10 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

15 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

19 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.