TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dikabarkan melakukan perjalanan ke Dubai sejak Selasa, 28 Mei 2019. Kepergian Prabowo ke Dubai disebut untuk melakukan cek kesehatan di Eropa sekaligus bertemu dengan kolega.
Baca juga: Selain Cek Kesehatan, Ini Tujuan Lain Prabowo Terbang ke Dubai
Anggota Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria, mengatakan meski Prabowo ke Dubai untuk cek kesehatan, Ketua Umum Gerindra itu sedang dalam kondisi sehat. Menurut Riza, Prabowo memang memiliki jadwal rutin cek kesehatan.
Cek kesehatan atau medical check up sebaiknya memang dilakukan sebelum penyakit datang. Ibarat mobil, tubuh membutuhkan perawatan rutin berapa agar dapat terus berfungsi dengan baik. Apalagi jika usia tak lagi muda. Tapi, sebagian besar orang tidak melakukan perawatan rutin itu.
The American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar semua orang dewasa di atas usia 35 diperiksa kolesterolnya setiap lima tahun. Kolesterol adalah salah satu penyebab penyakit stroke dan jantung, dua penyakit tidak menular yang menjadi pembunuh tertinggi para pria.
Khusus bagi pria yang memiliki faktor risiko penyakit jantung lebih tinggi, AHA menyarankan pemeriksaan sebaiknya dimulai pada usia 20 tahun. Faktor risiko tersebut di antaranya diabetes, merokok, indeks massa tubuh lebih dari 30, riwayat stroke keluarga, atau keluarga inti pernah terkena serangan jantung.
Jika kolesterol Anda berada di garis batas normal, atau jika Anda memiliki penyakit jantung atau kondisi medis tertentu lainnya, maka Anda perlu melakukan pemeriksaan lebih sering.
Selain pemeriksaan jantung, para pria juga membutuhkan tes sigmoidoskopi setiap lima tahun. Pemeriksaan ini merupakan opsi untuk skrining kanker usus besar untuk melengkapi pemeriksaan feses yang dilakukan setiap tahun. Tes ini mencari kanker dan polip di bagian bawah usus besar yang dapat berubah menjadi kanker.
Jika ditemukan polip, dokter bisa segera melakukan tindakan sesegera mungkin sebelum berubah menjadi kanker usus. Saat ini penyakit ini merupakan penyakit kanker yang menyumbang kematian tertinggi setelah kanker paru-paru.
Baca juga: BPN: Prabowo ke Dubai Urusan Bisnis dan Cek Kesehatan
Selain sigmoidoskopi, kanker usus juga dapat dideteksi melalui kolonoskopi yang dilakukan setiap 10 tahun. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan kamera kecil melalui lubang anus ke arah usus untuk mengetahui keberadaan polip atau bakal kanker di daerah tersebut.
WEB MD | HEALTH LINE