Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Donor Darah Sedunia, Apa Saja Syarat Menyumbangkan Darah?

image-gnews
Ilustrasi donor darah. ANTARA/Zabur Karuru
Ilustrasi donor darah. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Donor Darah Sedunia selalu dirayakan setiap tanggal 14 Juni. Seperti yang diketahui, darah selalu berkaitan erat dengan kehidupan. Oleh karena itu hingga kini, banyak sekali lembaga dan organisasi yang bergerak untuk menggalang donor darah guna membantu masyarakat yang membutuhkan transfusi.

Baca juga: Hari Donor Darah Sedunia: Apa saja mitos seputar kegiatan menyumbang darah?

Sayangnya, tidak semua orang dapat dengan mudah melakukan donor darah. Sebab ada beberapa aspek tertentu yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui.

1. Usia dan berat badan

Dari segi usia, beberapa negara menetapkan masyarakatnya untuk boleh melakukan donor darah pada rentang usia 18 hingga 60 tahun. Sedangkan untuk berat badan sendiri, disarankan minimal 45 kilogram.

2. Bebas dari penyakit

Sebelum melakukan donor darah, Anda diminta terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas darah. Dalam hal ini, pendonor yang disarankan harus bebas dari penyakit atau virus menular (HIV dan jamur) dan tidak memiliki tekanan darah di bawah 120/80 mmHg.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Mengkonsumsi makanan dan minuman

Disarankan dua hingga tiga jam sebelum mendonor, Anda harus mengkonsumsi makanan yang bergizi. Ini berguna untuk menyeimbangkan tingkat gula darah Anda. Selain itu, untuk mencegah dehidrasi pasca donor, Anda diminta untuk lebih dahulu mengkonsumsi jus dan air putih.

Baca juga: PMI: Donor Darah Baiknya Tiap 3 Bulan Sekali

4. Batas donasi

Mendonor darah tidak dapat dilakukan sesuka hati. Pria dapat menyumbang darah maksimal empat kali setahun. Sedangkan bagi wanita, disarankan tiga kali setahun. Disarankan pula untuk memberikan jarak tiga bulan agar tubuh dapat meningkatkan jumlah hemoglobin hingga di tingkat normal, sebelum akhirnya mendonor kembali.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | TIMES OF INDIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

1 jam lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

5 jam lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

6 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

20 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

23 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

23 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

33 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.


Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

40 hari lalu

Ilustrasi ruam kulit. Pixabay/Hans Braxmeier
Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

Penyakit tangan, kaki dan mulut disebabkan virus dan menyebabkan perih dan ruam di sekitar mulut, juga ruam dan lepuhan di tangan dan kaki.


Pisang Transgenik Disetujui untuk Ditanam, Akankah Jadi Menu Makan Siang Gratis?

42 hari lalu

Ilustrasi pisang. Freepik.com/KamranAydinov
Pisang Transgenik Disetujui untuk Ditanam, Akankah Jadi Menu Makan Siang Gratis?

Australia dan Selandia Baru mengizinkan petani menanam pisang transgenik yang tahan jamur. Pisang menjadi menu saat simulasi makan siang gratis.


3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

51 hari lalu

Diskusi tema Sinergi Program Keluarga SIGAP Lintas Sektor Untuk Transformasi Kesehatan/Sigap
3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. Apa saja?