TEMPO.CO, Jakarta - Hari Donor Darah Sedunia selalu dirayakan setiap tanggal 14 Juni. Seperti yang diketahui, darah selalu berkaitan erat dengan kehidupan. Oleh karena itu hingga kini, banyak sekali lembaga dan organisasi yang bergerak untuk menggalang donor darah guna membantu masyarakat yang membutuhkan transfusi.
Baca juga: Hari Donor Darah Sedunia: Apa saja mitos seputar kegiatan menyumbang darah?
Sayangnya, tidak semua orang dapat dengan mudah melakukan donor darah. Sebab ada beberapa aspek tertentu yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui.
1. Usia dan berat badan
Dari segi usia, beberapa negara menetapkan masyarakatnya untuk boleh melakukan donor darah pada rentang usia 18 hingga 60 tahun. Sedangkan untuk berat badan sendiri, disarankan minimal 45 kilogram.
2. Bebas dari penyakit
Sebelum melakukan donor darah, Anda diminta terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas darah. Dalam hal ini, pendonor yang disarankan harus bebas dari penyakit atau virus menular (HIV dan jamur) dan tidak memiliki tekanan darah di bawah 120/80 mmHg.
3. Mengkonsumsi makanan dan minuman
Disarankan dua hingga tiga jam sebelum mendonor, Anda harus mengkonsumsi makanan yang bergizi. Ini berguna untuk menyeimbangkan tingkat gula darah Anda. Selain itu, untuk mencegah dehidrasi pasca donor, Anda diminta untuk lebih dahulu mengkonsumsi jus dan air putih.
Baca juga: PMI: Donor Darah Baiknya Tiap 3 Bulan Sekali
4. Batas donasi
Mendonor darah tidak dapat dilakukan sesuka hati. Pria dapat menyumbang darah maksimal empat kali setahun. Sedangkan bagi wanita, disarankan tiga kali setahun. Disarankan pula untuk memberikan jarak tiga bulan agar tubuh dapat meningkatkan jumlah hemoglobin hingga di tingkat normal, sebelum akhirnya mendonor kembali.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | TIMES OF INDIA