TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang percaya bahwa meminum atau menggosokkan urine dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan. Salah satunya kelompok the Urine Therapy Meetup di Colorado, Amerika Serikat.
Baca juga: Sering Buang Air Kecil Malam Hari, Waspada Gangguan Kesehatan Ini
Baca juga:
Salah satu anggota grup, Christopher Macor, saat ditemui 9News.com, mengatakan bahwa dirinya terjangkit penyakit eksim. Karena tak kunjung sembuh seperti sediakala dengan menggunakan krim, ia pun mencoba mengkonsumsi dan menggosokkan urine. Hasilnya diklaim menunjukkan kemajuan yang luar biasa untuk kesembuhan.
Menurut dia, terapi urine telah digunakan oleh berbagai negara di dunia sejak empat ribu tahun yang lalu. Negara-negara tersebut termasuk Yunani kuno, Roma, India dan Cina kuno. “Itulah mengapa cairan yang dikeluarkan oleh tubuh Anda memang diciptakan untuk kembali sebagai bahan penyembuhan,” katanya seperti yang dilansir dari situs Newsweek pada 13 Juni 2019.
Menanggapi fenomena ini, Ketua Royal College of General Practitioners di Inggris, Profesor Helen Stokes Lampard, mengatakan bahwa tidak ada bukti klinis mengenai manfaat kesehatan dari minum air seni. Oleh karena itu, ia bersama praktisi kesehatan lainnya tidak akan menyarankan pasien untuk melakukan hal tersebut.
"Cara terbaik agar berumur panjang dan bertubuh sehat adalah tetap aktif, makan makanan seimbang dan bergizi, minum alkohol secukupnya, jangan merokok dan berusaha tidur cukup," katanya.
Selain itu, Dr. Andrew Thornber juga menegaskan kepada BBC Three bahwa urine adalah sebuah bentuk atau cara tubuh untuk membersihkan diri dari kelebihan cairan. Beberapa di antaranya yang berhasil dibuang itu ialah air, urea, asam urat, kreatinin, elektrolit, fosfat, asam organik, glukosa dan vitamin yang larut dalam air.
Baca juga: Awas Ciri Hipertensi Berat, Salah Satunya Memiliki Urine Sedikit
"Limbah yang dikeluarkan itu telah mengalami proses pemilahan karena tidak baik bagi kesehatan. Jadi merupakan hal yang salah untuk mengkonsumsinya kembali karena sama saja memasukkan lagi hal-hal yang tidak dibutuhkan tubuh. Akibatnya berbagai macam penyakit pun bisa menyerang Anda,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | NEWSWEEK