Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komplikasi yang Bisa Terjadi setelah Sunat, Intip Cara Merawatnya

image-gnews
Ilustrasi alat bedah (Pixabay.com)
Ilustrasi alat bedah (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada yang sempurna. Begitulah kalimat yang juga dapat menggambarkan kondisi seseorang pascasirkumsisi atau sunat. Meski jumlahnya sangat sedikit, komplikasi bisa menyerang dan terjadi pada siapa saja.

Baca juga: Ahli Sarankan Sunat Laki-Laki Maksimal Usia 6 Bulan

Salah satu komplikasi yang muncul setelah sunat adalah infeksi. Dokter spesialis bedah anak dari Rumah Sakit Pondok Indah Yessi Eldiyani mengatakan, ada komplikasi lain yang bisa terjadi, selain infeksi. Untungnya penanganannya tidak sulit. Berikut tiga komplikasi yanng mungkin terjadi setelah sunat. 

1. Peradangan

Peradangan yang terjadi akibat infeksi luka operasi dapat menyerang lima persen dari total keseluruhan pria pascasirkumsisi. Salah satu ciri peradangan ini dapat dilihat saat terjadi bercak kemerahan pada penis. Untuk mengobatinya, Anda cukup memberikan antibiotik oral dan mandi teratur.

2. Pendarahan ringan

Dua hari pertama setelah operasi sirkumsisi, pendarahan ringan di sela-sela jahitan sangat mungkin terjadi. Namun apabila hal tersebut terus berlanjut di hari berikutnya, dan bahkan juga terjadi saat ereksi di pagi hari, Anda perlu memberi perhatian. Segera bersihkan darah dengan air dan kapas. Kemudian, oles salep antibiotik topikal untuk membantu proses penyembuhan serta mencegah infeksi. Jika tak kunjung membuahkan hasil, segera konsultasikan pada ahli.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Meatal stenosis

Masalah lain yang dapat terjadi setelah tindakan sirkumsisi adalah meatal stenosis, yaitu penyempitan atau perlekatan pada muara saluran berkemih. Keadaan tersebut dapat terjadi pada 11 persen pasien setelah sunat.

Baca juga: Sunat Bikin Penis Kurang Sensitif, Mitos atau Fakta?

Pada bayi, hal tersebut berhubungan dengan dermatitis yang disebabkan oleh kontak dengan popok sekali pakai. Sedangkan pada anak yang lebih besar hal ini berhubungan dengan balanitis xerotica obliterans (BXO). Untuk menanganinya, oleskan salep kortikosteroid tropikal saja.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

6 jam lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

5 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

7 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

8 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

9 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

10 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

14 hari lalu

Ilustrasi pria periksa lidah ke dokter. shutterstock.com
Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

Penderita kanker lidah yang menjalani operasi pengangkatan kanker yang mencakup pemotongan bagian lidah perlu memperhatikan hal ini.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

15 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.