Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesemutan Belum Tentu Neuropati, Intip Perbedaannya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi kesemutan. Shutterstock.com
Ilustrasi kesemutan. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSering merasa kesemutan pada kaki dan tangan? Bagi sebagian orang, gejala itu adalah hal biasa. Bisa jadi karena aliran darah tidak lancar. Tapi bagi sebagian lainnya, itu adalah isyarat penyakit neuropati periferal alias gangguan saraf.

Baca juga: Waspada, Terlalu Sering Menggunakan Gawai Memicu Kerusakan Saraf

Saraf bertugas membawa pesan dari dan ke otak serta sumsum tulang belakang. Jika mengalami gangguan, komunikasi antara otak dan bagian tubuh lainnya – terutama pergerakan otot – terganggu. Salah satu dampaknya adalah Anda tidak tidak bisa merasakan sentuhan normal.

Neuropati periferal bisa terjadi karena ada trauma usai kecelakaan atau cedera berat. Selain itu, penyakit ini bisa dipicu penyakit lain seperti diabetes mellitus. Dalam 30 persen kasus neuropati, diabetes menjadi penyebab utamanya.

Selain kesemutan, ada beberapa gejala lain yang sering dirasakan penderita, antara lain rasa kebas di tangan atau kaki dan bisa menyebar lebih luas, rasa seperti ditusuk-tusuk, dingin, panas, atau kesemutan, serta bisa sangat sensitif terhadap sentuhan.

Selain itu, penderita juga bisa kehilangan keseimbangan terutama di kegelapan, disfungsi seksual, merasa pusing saat akan berdiri atau bangun, dan jika saraf terdampak, bisa mati rasa atau paralysis.

Tangan dan kaki adalah dua bagian tubuh yang kerap terdampak gangguan saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Rasa kesemutan biasanya mulai terasa di kedua kaki, lutut, diikuti tangan dan lengan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi tak semua kesemutan merupakan gejala neuropati. Anda perlu tahu bedanya tangan kesemutan biasa dibandingkan dengan kesemutan akibat kerusakan saraf. Beberapa indikator yang bisa membedakan adalah periode rasa kesemutan, lokasi, dan dampaknya pada tubuh.

Kesemutan biasa hanya terjadi sebentar, sementara kesemutan karena kerusakan saraf bisa berlangsung lama dan terus berulang. Lalu, kesemutan biasa dapat dihilangkan dengan stretching. Kesemutan biasa juga tidak diikuti dengan kehilangan keseimbangan. Selain itu, biasanya kesemutan biasa terjadi di satu titik dan tidak menyebar.

Baca juga: Sering Kesemutan? Waspada Lumpuh, Cek Penelitiannya

Pada penderita neuropati, ada gejala lain yang muncul, antara lain tidak bisa toleransi temperatur panas atau dingin, berkeringat berlebihan, dan memiliki masalah pencernaan hingga kandung kemih. Kadang-kadang terjadi perubahan tekanan darah yang menyebabkan sakit kepala dan sulit mengerjakan aktivitas koordinasi seperti mengikat tali sepatu dan mengancingkan baju.

SEHATQ.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

10 hari lalu

35-kosmo-kesemutan
8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

16 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

26 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

34 hari lalu

Headache, Migrain
Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

35 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


Penyebab Kesemutan di Jari Tangan, Saraf Terjepit sampai Diabetes

42 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang pergelangan tangan. Freepik.com
Penyebab Kesemutan di Jari Tangan, Saraf Terjepit sampai Diabetes

Banyak penyebab kesemutan di jari tangan. Dalam beberapa kasus, penyebabnya bisa jadi insiden tersendiri. Apa penyebab lain?


Sebabkan Nyeri pada Pergelangan Kaki, Kenali Penyebab dan Perawatan Sindrom Tarsal Tunnel

43 hari lalu

Ilustrasi wanita memijat pergelangan kaki bengkak. Freepik.com/Stefamerpik
Sebabkan Nyeri pada Pergelangan Kaki, Kenali Penyebab dan Perawatan Sindrom Tarsal Tunnel

Sindrom Tarsal Tunnel dapat menyebabkan nyeri, kesemutan, mati rasa, sensasi terbakar, atau kelemahan pada pergelangan kaki.


Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

19 Februari 2024

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

Saraf kranial adalah saraf yang menghubungkan otak ke berbagai bagian kepala, leher, dan tubuh.


Lengan Prostesis Sudah Dapat Merasakan Panas dan Dingin

10 Februari 2024

Baraka Lusambo mencoba lengan prostetik barunya di RS Shriners di Philadelphia, Pennsylvania, AS, 30 Mei 2017. Bocah berusia tujuh tahun ini kehilangan lengannya setelah diserang oleh seseorang. REUTERS/Carlo Allegri
Lengan Prostesis Sudah Dapat Merasakan Panas dan Dingin

Lengan prostesis yang dimodifikasi, memungkinkan orang yang diamputasi mendeteksi perubahan suhu obyek dan merasakan sensasi saat menyentuh manusia.


Tak Cuma Salah Posisi Tidur, Cek Penyebab Kram Kaki di Malam Hari

4 Februari 2024

Ilustrasi kram kaki (Pixabay.com)
Tak Cuma Salah Posisi Tidur, Cek Penyebab Kram Kaki di Malam Hari

Kram kaki terjadi ketika otot kaki terasa kaku dengan cepat. Penyebabnya bukan sekedar salah posisi tidur, bisa jadi kondisi lebih serius.