TEMPO.CO, Jakarta - Kejadian luar biasa (KLB) hepatitis A di Pacitan, Jawa Timur, sedang menjadi perbincangan hangat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, sejak 13 hingga 25 Juni 2019, tercatat sebanyak 577 orang yang telah positif dinyatakan menderita hepatitis A. Kondisi ini menimbulkan keresahan tersendiri bagi warga yang tinggal sekitarnya.
Baca juga: 80 Persen Pasien Hepatitis Tak Menunjukkan Gejala, Apa Solusinya?
Hepatitis A disebabkan oleh virus yang dapat menular. Menurut laman Web MD dan Medical News Today, ada beberapa gejala yang bisa dikenali, meskli sebenarnya hampir tidak terlihat. Sebagian orang akan merasa demam, kehilangan nafsu makan, diare, mual, urine berwarna gelap, dan mata menguning dapat muncul pada hari ke-7 hingga ke-14 pasca-terjangkit virus hepatitis A.
Karena virus penyakit ini menular, kunci utama mencegah penyakit ini adalah hidup bersih. Sebab, penyakit hepatitis A secara umum tersebar di darah dengan tingkat kebersihan yang rendah seperti Asia, Afrika, dan Timur Tengah.
Untuk menghindarinya, rajin-rajinlah mencuci tangan. Tidak hanya sebelum dan sesudah makan, namun ini juga harus dilakukan setelah menyentuh barang dan fasilitas umum.
Imunisasi juga menjadi hal penting guna menghindari virus hepatitis A. Menurut para ahli, imunisasi yang dilakukan satu kali seumur hidup itu dapat melindungi tubuh dari virus dan bakteri hingga 50 tahun ke depan. Oleh karena itu, dianjurkan untuk suntik imunisasi, khususnya sejak kecil.
Baca juga: Kasus Hepatitis A di Melbourne Dikaitkan Dengan Restoran Lokal
Cara lain menghindari virus ini adalah menjauhi makanan yang kurang higienis. Virus hepatitis A dapat ditularkan melalui rute fekal-oral, yaitu ketika orang yang tidak terinfeksi menelan makanan atau air yang telah terkontaminasi dengan kotoran orang yang terinfeksi. Jadi, pastikan makanan yang Anda konsumsi terjamin kebersihannya. Anda bisa membawa bekal dari rumah dibandingkan dengan membeli di luar.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | NOFIKA DIAN NUGROHO | WEBMD | MEDICALNEWSTODAY