TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tengah dirawat di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Selain karena penyakit maag akut yang dideritanya, ia juga menderita asma.
Baca juga: Asma seperti Tri Rismaharini? Cegah Kambuh dengan 4 Makanan Ini
Dilansir dari situs Health.com, asma adalah penyakit yang mengganggu kerja saluran pernapasan. Saluran penghubung antara hidung dan paru-paru mengalami penyempitan sehinga penderitanya mengalami kesulitan bernapas.
Penyakit ini dapat dipicu berbagai hal, termasuk debu dan asap. Selain dua hal itu, simak beberapa pemicu lain.
1. Hewan peliharaan
Hampir 30 persen penderita asma alergi pada hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing. Bila Anda penderita asma yang memiliki hewan peliharaan, biarkan mereka di luar rumah. Mandikan mereka seminggu sekali dan cucilah tangan sehabis membelai mereka.
2. Asap
Asap, termasuk dari perapian dan rokok, dipercaya dapat mengiritasi jalur aliran udara. Ini bisa membuat Anda semakin rentan terserang asma. Jadi, hindari penggunaan kayu bakar untuk memasak atau menghangatkan tubuh di kala kemping. Selain itu, jangan biarkan pula orang merokok di dalam rumah atau mobil Anda.
3. Debu
Hampir 90 persen penderita asma sensitif terhadap debu. Oleh karena itu, sering-seringlah membersihkan tempat berkumpulnya debu, seperti sofa dan karpet. Selain itu, cuci pula kain-kain perlengkapan tidur dengan air hangat.
4. Jamur
Jagalah kelembapan di dalam rumah. Jangan melebihi 50 persen untuk menghindari berkembangnya jamur yang bisa memicu serangan asma. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan membiarkan rumah dalam keadaan kering seperti menyalakan pendingin ruangan dan selalu membuka jendela rumah di pagi hari.
Baca juga: Masih Pakai Alat Bantu Napas, Risma akan Dirawat di ICU Seminggu
5. Kotoran tikus dan kecoa
Tikus dan kecoa adalah dua hewan yang sering tinggal di daerah rumah. Perlu diwaspadai, beberapa penelitian mengatakan bahwa air seni tikus dan kecoa dapat memicu asma. Oleh karena itu, selalu cuci dan simpan piring serta seluruh peralatan makan Anda di tempat yang aman. Sebab, kemungkinan tikus atau kecoa untuk melewatinya sangatlah tinggi.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | KUKUH S. WIBOWO | HEALTH.COM