TEMPO.CO, Jakarta - Virus hepatitis A yang sedang marak di Pacitan, Jawa Timur, mudah menular melalui makanan. Virus ini ditemukan dalam tinja orang yang terinfeksi hepatitis A, lalu dapat menyebar ketika tinja tersebut tidak sengaja mencemari makanan, minuman, atau benda yang disentuh manusia. Bahkan orang yang tidak memiliki gejala pun masih bisa menyebarkan virus ini.
Baca juga: Virus Hepatitis A Mudah Menular melalui Makanan, Intip Gejalanya
Baca Juga:
Saat orang yang terinfeksi tidak mencuci tangannya dengan bersih setelah buang air besar, kemudian menyentuh makanan, minuman, atau benda, otomatis objek tersebut menjadi terkontaminasi virus. Jadi, jika objek tersebut masuk ke mulut seseorang, maka mereka pun akan terinfeksi virus hepatitis A.
Bahkan, kontak fisik seperti melakukan hubungan seks oral atau merawat orang yang sedang terinfeksi juga dapat menyebabkan penularan penyakit ini. Penularan hepatitis A biasanya terjadi kepada orang-orang terdekat dari penderitanya.
Selain itu, hepatitis A juga bisa menyebar melalui air yang terkontaminasi oleh limbah atau tidak diolah dengan baik. Makanan yang terkontaminasi air limbah, seperti tiram mentah pun akan membuat seseorang terinfeksi jika mengonsumsinya. Oleh sebab itu, sanitasi yang buruk sangatlah berkaitan dengan penularan hepatitis A.
Anda berisiko tinggi terinfeksi hepatitis A jika pergi dan tinggal di daerah wabah virus hepatitis A, tinggal bersama orang yang menderita hepatitis A. Selain itu, memiliki pasangan seksual penderita penyakit ini juga berisiko. Anda juga mungkin mudah tertular jika menggunakan suntikan narkoba bekas penderita, berbagi peralatan makan, dan memiliki gangguan pembekuan darah, seperti hemophilia.
Baca juga: Hepatitis A Bisa Sembuh Total dengan Mudah, Ini Penjelasan Dokter
Hepatitis A di Pacitan ditetapkan sebagai kejadian luar biasa atau KLB. Hingga Kamis, 27 Juni 2019, terdapat 824 warga yang dilaporkan menderita penyakit ini. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.