TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Denpasar I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengatakan Bali menduduki peringkat keempat tertinggi di Indonesia dalam penggunaan bahan berbahaya pada makanan. Hal itu disampaikannya pada peringatan World Food Safety, pada Ahad, 30 Juni 2016. Bahan yang kerap digunakan warga Bali adalah Rhodamin B, pewarna merah tekstil merupakan bahan berbahaya dalam penggunaan pada makanan.
Baca: Ada Festival Tepi Sawah di Bali, Endah Laras Nyinden dan Nge-jazz
Adhi mengatakan, penyalahgunaan bahan berbahaya untuk pangan di Bali masih cukup tinggi. Hal tersebut menjadi perhatian BBPOM di Denpasar untuk mengedukasi masyarakat lebih gencar lagi. “Kami didukung Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota juga secara bersama-sama dengan masyarakat,” katanya.
Pemerintah Provinsi Bali pun mendukung BBPOM dengan mengeluarkan Pergub tahun 2019 tentang penyalahgunaan bahan berbahaya pada pangan. Tak hanya itu, SK tim koordinasi terpadu terkait keamanan pangan pun sudah ada. BBPOM Denpasar yang didukung tim penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Bali berperan aktif mengedukasi organisasi dan masyarakat di desa-desa. “Walaupun secara operasional, kami sudah lakukan kerja sama yang baik dengan lintas sektor dan OPD,” ujarnya.
BBPOM Denpasar telah membentuk kader keamanan pangan di desa dan kader Peduli Obat dan Pangan Aman. BBPOM Denpasar juga bekerjasama dengan Universitas Udayana memberikan pembekalan pada mahasiswa-mahasiswa Kuliah Kerja Nyata terkait keamanan obat dan makanan. “Sehingga mereka di tempat KKN-nya sendiri-sendiri juga bisa mengedukasi masyarakat. Jadi lebih banyak coverage masyarakat yang terpapar edukasi keamanan pangan kita,” kata Adhi, menjelaskan.
Surat Edaran tim koordinasi provinsi juga telah diedarkan kepada warung, pedagang untuk tidak menjual bahan berbahaya. “Beberapa bulan lagi kita monitoring. Kalau masih menjual pangan mengandung bahan berbahaya, kita beri sanksi,” katanya.
Baca: Menikmati Suasana Sejuk dan Bersih di Desa Penglipuran Bali
Ia berharap, tahun ini, masalah penyalahgunaan bahan berbahaya dapat diselesaikan. Melalui sosialisasi dengan mengusung tema Keamanan Pangan adalah Tanggung Jawab Kita Bersama dalam peringatan World Food Safety, Adhi berharap semua pihak baik pemerintah, akademisi, masyarakat, pelaku usaha, media dapat secara bersama-sama untuk bertanggung jawab terhadap keamanan pangannya.