Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Penyakit yang Diakibatkan Karena Kemacetan, Bukan Hanya Stres

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi kemacetan lalu-lintas. TEMPO/Seto Wardhana
Ilustrasi kemacetan lalu-lintas. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Salah satu yang membuat Jakarta terkenal adalah kemacetannya. Warga Bekasi atau Bogor yang bekerja di Jakarta kemungkinan besar sudah sangat terbiasa setiap hari mengalami kemacetan lalu lintas saat hendak berangkat dan pulang kerja. Kemacetan membawa dampak buruk bagi kesehatan. Beberapa penyakit seperti stres, sakit punggung, nyeri kaki, serta gangguan pernapasan bisa dialami masyarakat. 

Baca: Studi: Liburan Menurunkan Risiko Stroke dan Penyakit Jantung

Bukan hanya merugikan secara waktu, dampak kemacetan terhadap kesehatan juga tidak dapat diremehkan. Asap yang keluar dari kendaraan bermotor membuat udara di sekitar area kemacetan menjadi tidak sehat. Selain udara yang tidak sehat, kemacetan, terutama bagi para pengendara yang tertahan selama berjam-jam, juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik. Bagi Anda yang terbiasa melewati jalanan padat dalam menjalani kegiatan sehari-hari, waspadai dampaknya terhadap kesehatan berikut ini.

Kemacetan seakan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi masyarakat di kota besar. Padahal tanpa disadari, polusi maupun waktu tempuh yang terus bertambah, dapat memberikan berbagai dampak terhadap tubuh kita. Berikut ini penjelasannya.

1. Gangguan berupa Stres akibat Kemacetan
Ketika seseorang terjebak dalam kemacetan, hal pertama yang dirasakan umumnya adalah berkaitan dengan psikologis, seperti rasa marah atau kesal. Berdasarkan sebuah penelitian, saat seseorang terjebak dalam kemacetan, maka sifat agresif orang akan meningkat. Selain itu, kemacetan bahkan dalam jarak pendek sekalipun, juga dapat memicu timbulnya stres. Sementara itu, waktu berkendara yang panjang akan menimbulkan dampak pada kesehatan fisik.

2. Sakit Punggung dan Nyeri Kaki
Kemacetan tidak pelak membuat waktu tempuh menjadi lebih lama dari yang seharusnya. Hal ini, selain memberikan pengaruh psikologis maupun pada kesehatan fisik pengemudi dan pengguna kendaraan lainnya. Salah satu keluhan yang paling banyak muncul dari para pengemudi yang harus menempuh waktu perjalanan lebih panjang, adalah sakit di area punggung. Selain itu, nyeri di area kaki juga kerap dikeluhkan muncul sebagai dampak dari kemacetan terhadap kesehatan.

3. Penyakit Pernapasan
Dampak kemacetan yang merugikan bagi kesehatan juga ditimbulkan oleh polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor. Salah satu polutan berbahaya yang berasal dari asap kendaraan bermotor, bahkan hingga dapat menyebabkan kematian. Angka kematian karena polusi terutama disebabkan oleh serangan jantung dan stroke. Polutan tersebut juga dapat menjadi penyebab beberapa penyakit lain, terutama yang berhubungan dengan pernapasan, seperti asma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mengurangi dampak buruk kemacetan terhadap kesehatan, para pengendara mobil disarankan untuk selalu menutup kaca mobil. Tujuannya, agar udara penuh polusi tidak terhirup.

Selain itu, tempatkan pengatur udara di dalam mobil, agar aliran udara hanya berasal dari dalam, dan tidak ada udara luar yang masuk. Satu hal yang juga penting untuk diketahui, jarak antarmobil juga dapat memengaruhi paparan polusi sehingga risiko terpapar polusi dapat berkurang.

Baca: Penyakit Mengancam Anak Saat Libur Sekolah, Begini Cara Agar Tetap Sehat

Menghindari kemacetan memang bukan hal yang mudah dilakukan. Namun, dengan mengetahui dampaknya bagi kesehatan, diharapkan kesadaran untuk turut berperan dalam mengurangi kemacetan, bisa mulai kita lakukan.

SEHATQ.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

22 jam lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

4 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

6 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

7 hari lalu

Kendaraan arus balik arah Jakarta terjebak kemacetan di GT Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Minggu 14 April 2024. Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Pada Masa Lebaran Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Perhubungan, pada puncak arus balik lebaran 2024 tanggal 14 April 2024 diperkirakan sebanyak 41 juta orang atau sekitar 21,2 persen dari total pemudik akan kembali ke kota masing-masing. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

7 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

8 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

8 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.