TEMPO.CO, Jakarta - Bayi punya aroma tubuh yang khas. Aroma itu bukan hanya disukai para orang tuanya, tapi juga orang lain yang berdekatan dengan bayi. Percaya atau tidak, mencium aroma bayi sama menyenangkannya dengan mendapatkan hadiah atau mengonsumsi makanan enak. Pernahkah Anda bertanya, dari mana datangnya aroma itu?
Baca juga: Rambut Bayi yang Dicukur akan Tumbuh Lebih Lebat? Ini Faktanya
Hal itu pernah diungkapkan dalam sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Frontiers in Psychology pada 2013. Para peneliti mengamati aktivitas otak 30 wanita, 15 di antaranya baru melahirkan dan 15 lainnya belum pernah melahirkan. Lalu, mereka diminta mencium bayi berusia dua hari. Hasilnya, aktivitas di otak kedua kelompok wanita tersebut meningkat. Intinya, bau khas bayi bikin orang senang.
Para peneliti pun mencari tahu hal yang membuat aroma bayi menyenangkan. Mereka punya dua teori. Pertama, bau bayi berasal dari bahan kimia yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat. Namun, bau mereka tidak bertahan lebih dari enam minggu karena metabolisme mereka mulai berubah ketika mulai makan dan minum. Aroma mereka akan berbeda dibandingkan dengan ketika hanya mendapatkan makanan melalui tali pusat.
Kedua, aroma menyenangkan bayi tersebut berasal dari vernix caseosa, semacam substansi lemak, yang menutupi kulit bayi yang baru lahir. Ketika lemak itu dicuci, aromanya dapat bertahan dalam waktu tertentu.
Baca juga: Aturan Menjenguk Bayi Baru Lahir, Jangan Pernah Mencium!
Aroma bayi yang menyenangkan semua orang itu memang akan pudar seiring dengan pertambahan usia mereka. Tapi bagi orang tuanya, aroma itu masih bisa tercium sampai mereka memasuki usia lima tahun.
WHAT TO EXPECT | WOMEN’S HELTH | TIMES OF INDIA