TEMPO.CO, Jakarta - Influenza atau flu adalah suatu penyakit yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Bagi sebagian orang, ini memang sering diabaikan karena lumrah terjadi dan mudah diobati. Meski demikian, hal tersebut rupanya tidak berlaku bagi lansia atau orang dengan usia 60 tahun ke atas atau lansia.
Baca juga: Agar Virus Tidak Menyebar, Begini Cara Menutup Mulut saat Bersin
Menurut data yang disampaikan oleh Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), dokter Cissy B. Kartasasmita, 50 hingga 70 persen pasien lansia dirawat di rumah sakit, umumnya dikarenakan penyakit terkait influenza. Bahkan, angka kematian akibat hal ini pun mencapai 85 persen.
“Ini karena influenza yang tidak segera diobati, menjalar kepada penyakit lain seperti gangguan paru-paru dan sebagainya,” katanya dalam acara Pentingnya Vaksin Influenza di Jakarta pada jumat, 5 Juli 2019.
Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk mengetahui gejala dan faktor risiko agar influenza dapat dihindari. Pada lansia, gejalanya berbeda dibandingkan dengan anak-anak dan orang dewasa muda. Di kala mereka umumnya mengalami pusing, panas, sakit batuk dan bersin, pada lansia tidak demikian.
Cissy mengatakan, gejala yang paling sering dirasakan ialah banyak tidur, uring-uringan, dan malas makan. “Anak yang melihat orang tuanya begini, pasti menganggapnya mereka sedang ngambek. Padahal ini gejala influenza yang harus segera ditangani,” katanya.
Sedangkan untuk faktor risiko, Cissy mengatakan bahwa penyakit kronis yang telah lebih dahulu diderita seperti diabetes dan maag dapat menjadi pemicunya. Ia mengatakan bahwa pasien penyakit kronis umumnya telah mengalami penurunan sistem imunitas.
“Jadi sangat wajar kalau influenza bisa menyerang. Karena ini berhubungan dengan imunitas yang rendah,” katanya.
Selain itu, mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat kanker, kortikosteroid, dan obat HIV/AIDS menjadi penyebab influenza lainnya. Sama seperti penyakit kronis, mengkonsumsi obat-obatan tersebut terbukti bisa pula melemahkan imunitas tubuh sehingga seseorang rentan terserang influenza.
Selanjutnya, berada di lingkungan ramai juga sangat mungkin membuat lansia terjangkit influenza. Cissy mengatakan bahwa saat berada di keramaian seperti pusat perbelanjaan, kemungkinan virus untuk tersebar sangat luas. Sehingga, ia menyarankan penggunaan masker agar terlindung dari virus, salah satunya influenza.
Baca juga: Sering Diremehkan, Efek Influenza Lebih Parah dari Korban Perang
“Kalau di pusat perbelanjaan, kita tidak tahu siapa yang sehat dan sakit. Apalagi dengan pendingin yang membuat sirkulasi udara melingkar di situ saja kan. Jadi, lebih baik pakai masker sebagai bentuk pencegahan,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA