TEMPO.CO, Jakarta - Shakira, putri semata wayang penyanyi Denada dengan mantan suaminya, Jerry Aurum, divonis mengidap leukemia pada Juni 2018. Sejak itu, Shakira menjalani perawatan di Singapura. Dokter menganjurkan Shakira menjalani terapi selama 2,5 hingga 3 tahun.
Baca juga: Ani Yudhoyono Meninggal, Cegah Leukemia dengan Konsumsi Ini
Kini, sudah satu tahun lebih Shakira menjalani berbagai terapi. Tapi, Denada tidak pernah lupa bagaimana kekalutannya saat pertama kali mendengar Shakira mengidap penyakit kritis itu.
“Saya butuh waktu lama sekali untuk menerima berita itu dan memahami bahwa ya, anak saya mengidap kanker darah,” kata Denada dalam peluncuran layanan Personal Medical Management di Jakarta, Jumat, 5 Juli 2019. Layanan ini merupakan hasil kerja sama AIA Indonesia dengan perusahaan manajemen medis global Medix.
Kanker sebenarnya bukan hal asing bagi Denada. Ia sering membaca mengenai penyakit kritis itu. Tapi ketika itu terjadi pada orang yang terdekat, ia mengaku hampir kehilangan akal sehat. Ia tidak tahu harus melakukan apa, pergi berobat ke mana, dan banyak lagi saran membingungkan yang ia terima. Di tengah kondisi itu, ia harus segera mengambil keputusan yang tepat.
“Pada periode itu, selama berminggu-minggu saya merasa dunia saya runtuh. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan, dan apakah yang saya lakukan itu benar,” kata dia.
Ia akhirnya memutuskan membawa Shakira ke Singapura. Ia hanya membawa satu koper pakaian karena tak menyangka harus menetap di sana selama bertahun-tahun. Saat itu, ia pun belum punya tempat tinggal.
Baca juga: Denada Bagikan Tips Agar Anak Tidak Takut Jalani Kemoterapi
“Sekarang sudah satu tahun lebih. Percaya atau tidak, selama satu tahun ini sudah banyak sekali pengetahuan tentang kanker yang saya dapat dari dokter maupun ibu-ibu lain. Dan setiap pengetahuan tambahan itu menghadapkan saya pada kebingungan dan ketidakpastian baru,” kata dia.