TEMPO.CO, Jakarta - Banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai perawatan diri pria. Dan tak jarang, mereka pun mempercayainya meski terbilang salah.
Baca juga: Ini Makanan yang Baik dan Tidak untuk Dikonsumsi Pria Setiap Hari
Guna meluruskan berbagai informasi yang kurang akurat, musisi sekaligus dokter bedah plastik dr Teuku Adifitrian, SpBP atau Tompi pun menjabarkan beberapa di antaranya. Melalui rilis yang diterima Tempo pada Senin, 8 Juli 2019, berikut adalah empat mitos yang paling banyak beredar dan kebenarannya yang perlu diketahui.
1. Pria yang merawat diri artinya tidak maskulin
Perawatan memang selalu diidentikkan dengan wanita. Meski demikian, setidaknya pria juga harus mengetahui cara membersihkan dan melindungi kulit wajah. “Masak ceweknya udah cakep, cowoknya buluk?,” katanya.
Baca Juga:
Salah satu perawatan yang disarankan Tompi adalah menggunakan tabir surya setiap hari agar terlindungi dari bahaya sengatan matahari. Jangan lupa pula mengoleskan pelembap untuk memberi nutrisi pada kulit. Kemudian, selepas beraktivitas, gunakan face wash yang sesuai dengan tipe kulit wajah dan lakukanlah exfoliate dengan face scrub sekitar dua kali seminggu.
2. Sering mencuci muka dapat membuat pria bebas dari minyak
Tahukah Anda bahwa hal ini tidak benar? Sebab menurut Tompi, mencuci muka secara berlebihan justru membuat wajah menjadi kering sehingga memicu produksi minyak berlebih. Hal tersebut rupanya dikarenakan hormon testosteron yang membuat kulit wajah pria lebih tebal 20 hingga 25 persen dibanding wanita. Hal ini membuat kelenjar sebasea pria bekerja dua kali lebih aktif dan akhirnya membuat kulit pria menjadi lebih berminyak. “Jadi maksimal cukup cuci wajah tiga kali sehari,” katanya.
3. Jerawat pada pria lebih susah disembuhkan
Karena lebih mudah memproduksi kelenjar minyak, tak heran pria sering dikaitkan dengan jerawat. Meski demikian, bukan berarti ini sulit disembuhkan. Sebab, ia sebenarnya mudah hilang saat pria mau melakukan perawatan yang lebih intensif. “Selain pakai produk anti jerawat, perlu diperhatikan untuk enggak makan makanan berminyak dan manis serta enggak terlalu sering begadang,” katanya.
4. Sering menggunakan topi menyebabkan kebotakan
Tidak sedikit orang yang mempercayai hal ini. Padahal, topi sama sekali tidak berhubungan dengan kebotakan. "Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan pria menjadi botak, seperti penyakit, genetik, usia, dan sebagainya. Tapi yang pasti, setiap kebotakan selalu diawali dari rambut yang rontok,” katanya.
Baca juga: Alasan Kenapa Pria Sebaiknya Tidur Sebelum Pukul 22.30
Meski demikian, Tompi juga percaya bahwa topi bisa memicu kebotakan apabila tidak higienis dan terlalu sering digunakan. Sebab, jika seseorang sangat fanatik memakai topi hingga menggunakannya setiap hari dalam waktu yang lama, berbulan-bulan atau bertahun-tahun, rambut dapat rusak dan pada akhirnya menyebabkan kebotakan.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA