Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Tunggu Sakit, Cek Kesehatan Perlu Dilakukan Setahun Sekali

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar orang melakukan cek kesehatan atau medicak check up setelah mengalami gejala atau sakit tertentu. Padahal, beberapa tes perlu dilakukan secara rutin untuk mendeteksi penyakit berisiko tinggi sejak dini. Bagi orang dewasa, cek kesehatan ini dianjurkan dilakukan setahun sekali. Tapi sebagian orang yang mengidap masalah kesehatan, cek kesehatan dianjurkan dilakukan setiap empat atau enam bulan sekali.

Baca juga: Musim Kemarau Ekstrem, Jaga Kesehatan Tubuh dengan 6 Hal Ini

Dokter spesialis patologi klinik Rumah Sakit St. Carolus dr Bettia M. Bermawi, SpPK mengatakan, cek kesehatan rutin membantu seseorang terhindar dari penyakit tertentu, terutama penyakit tidak menular. Ketika hasil pemeriksaan menunjukkan ada hal yang tidak baik dalam tubuh, Anda akan bisa melakukan perbaikan tanpa perlu menunggu sakit. Selain itu, Anda juga bisa melakukan pengobatan lebih cepat sehingga tingkat kesembuhannya lebih besar.

Apalagi, kata Bettia, saat ini kejadian penyakit tidak menular di Indonesia semakin banyak. “Kita mulai sering kena stroke, kanker, gagal ginjal kronis, penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan diabetes. Itu termasuk penyakit tidak menular yang sering,” kata Dr Bettia dalam acara perkenalan sistem Total Laboratory Automation (TLA) Prodia bekerja sama dengan Abbot Laboratories di Jakarta, Selasa, 9 Juli 2019.

Sebagian besar penyakit tidak menular tersebut terkait dengan gaya hidup. Dan biasanya, orang melakukan cek kesehatan setelah mengalami keluhan sakit. “Kalau ada riwayat keluarga, seperti kolesterol tinggi, bisa dilakukan cek kesehatan mandiri. Itu boleh dilakukan oleh penyelenggara uji kesehatan. Tapi sebaiknya tetap dilakukan pemeriksaan dokter terlebih dahulu supaya terarah,” ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa saja yang perlu diperiksa? Menurut dr Bettia, Setiap orang memiliki risiko kesehatan yang berbeda-beda. Pria, misalnya, cenderung berisiko kanker prostat dan penyakit jantung koroner. Sementara wanita kanker payudara dan kanker serviks.

Baca juga: Masalah Polusi Udara di Jakarta, Awas 9 Dampak Kesehatannya

Selain berdasarkan risiko, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik. Lalu, dokter akan menyarankan cek kesehatan berdasarkan faktor risiko yang dimiliki orang, misalnya riwayat keluarga, riwayat kesehatan sebelumnya, tekanan darah, dan sebagainya.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

1 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

2 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

2 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

4 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

7 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.