Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sulit Dikenali, Kapan Saat Tepat Deteksi Dini Kanker Paru?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKanker paru, seperti yang diderita Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Sutopo Purwo Nugroho, sulit dideteksi. Biasanya penyakit ini baru diketahui saat memasuki stadium lanjut yang artinya sudah sulit diobati. Itu pun umumnya diketahui karena penderita melakukan pemeriksaan kesehatan setelah mengalami keluhan penyakit lainnya.

Baca juga: 6 Penyebab Kanker Paru Selain Merokok

Sutopo, misalnya, mengetahui penyakit itu ketika ia melakukan cek kesehatan karena mengalami nyeri di pinggang kiri pada akhir 2017. Ia khawatir itu merupakan gejala penyakit jantung. Ia juga mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh. Tapi setelah diperiksa, ia didiagnosis menderita kanker paru pada awal 2018.  

Seperti Sutopo yang bukan perokok, setiap orang berisiko terkena kanker paru. Sebab, pemicu kanker paru ada di sekitar kita, seperti asap rokok, polusi udara, dan karsinogen dalam makanan. Kasus yang dialami Sutopo ini juga banyak dialami pasien lainnya.

Itu sebabnya, dokter menganjurkan melakukan deteksi dini kanker paru, tanpa menunggu gejalanya muncul. Kapan saat yang tepat?

Dokter spesialis patologi klinik Rumah Sakit St. Carolus Bettia M. Bermawi mengatakan, deteksi dini kanker paru perlu dilakukan di usia 40 tahun. Biasanya, dokter juga akan mempertimbangkan hal lainnya, seperti berapa lama ia terpapar pemicunya.

“Tapi secara statistik kanker paru banyak diderita usia 40 tahun ke atas. Kejadian di bawah 40 tahun ada, tapi jarang,” kata Dr Bettia dalam acara perkenalan sistem Total Laboratory Automation (TLA) Prodia bekerja sama dengan Abbot Laboratories di Jakarta, Selasa, 9 Juli 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemeriksaan lebih dini lagi diperlukan jika orang yang berisiko tinggi merasakan gejala. Orang yang berisiko tinggi adalah orang yang merokok atau sering terpapar asap rokok, gas rodon, asbes, dan memiliki genetika kanker. Adapun gejala awal yang sering ditemui adalah batuk lebih dari dua minggu. “Batuk lebih dari dua minggu sebaiknya periksakan ke dokter, jangan hanya beli obat ke warung,” kata dia.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan napas dan rontgen. Selain itu juga akan ada pemeriksaan dahak untuk mengetahui apakah batuknya disebabkan oleh alergi atau infeksi, atau ada yang lebih serius seperti kanker.

Jika curiga ada penyakit serius, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Dokter akan melakukan pemeriksaan darah dan hal yang penting adalah melihat apakah ada gejala penurunan berat badan secara singkat,” kata dia.

Baca juga: Perjuangan Sutopo Lawan Kanker Paru, dari Jakarta hingga ke Cina

Kalau kanker paru sudah terbilang parah, kata dr Bettia, biasanya pasien akan akan batuk darah atau banyak cairan di rongga paru-parunya. 


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

3 jam lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

3 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

9 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

10 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

11 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

12 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

13 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).