Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atasi Kebotakan dengan Terapi Plasma Darah, Mau Coba?

image-gnews
Ilustrasi pria rambut tipis. Shutterstock
Ilustrasi pria rambut tipis. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terapi Platelet Rich Plasma atau PRP sedang heboh diperbincangkan publik. Pasalnya, terapi yang menggunakan plasma darah kaya trombosit ini dipercaya bisa mengatasi kebotakan melalui produk autolog dari tubuh sendiri. 

Baca juga: Sering Mengenakan Topi Menyebabkan Kebotakan? Ini Kata Pakar

Caranya, plasma darah yang mengandung konsentrasi platelet atau trombosit yang cukup tinggi akan diambil. Kemudian konsentrat itu  disuntikkan ke kepala guna menumbuhkan rambut. Dalam waktu kurang lebih dua bulan, rambut pun akan kembali tumbuh. 

Dokter kulit dan kelamin Endi Novianto mengatakan, terapi PRP di setiap rumah sakit atau klinik umumnya menggunakan alat yang sama. Hanya saja, yang menentukan keberhasilannya adalah faktor-faktor pendukung, contohnya tenaga medis. Jadi, jika memutuskan melakukan terapi ini, perlu diperhatikan pengalaman dan latar belakang seperti apa yang dimiliki ahli.

“Pertama kita lihat, siapa yang menangani. Kalau dia dokter atau tenaga medis bersertifikasi, tentu ini adalah hal yang benar untuk melakukan treatment PRP,” katanya di acara klinik ketampanan Men/o/logi dari Zap Clinic di Jakarta pada Kamis, 11 Juli 2019.

Selanjutnya, pilih klinik atau rumah sakit yang telah memiliki standar operasional prosedur atau SOP dan izin untuk melakukan terapi ini. Sebab, tidak sedikit klinik yang menyediakan PRP tanpa lisensi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jangan tergiur dengan harga murah. Yang penting adalah kejelasan prosedur dari klinik atau rumah sakit mengenai terapi PRP agar mendapatkan hasil yang maksimal,” katanya.

Terakhir, Endi menggarisbawahi pentingnya melihat hasil pengambilan darah untuk PRP. Ia mengatakan bahwa sebelum terapi, seseorang akan diambil darahnya untuk pengecekan di laboratorium. Apabila hasil laboratorium menunjukkan PRP dengan nilai yang sama atau bahkan lebih dari jumlah darah, bisa dipastikan bahwa terapi di tempat tersebut kurang direkomendasikan.

Baca juga: Benarkah Pria Botak Rentan Terjangkit Kanker Prostat?

“Jadi takaran PRP harusnya lebih rendah dibandingkan jumlah darah yang diambil. Calon pasien kadang suka terima jadi dan tidak memperhatikan ini. Padahal kalau PRP nilainya sama atau lebih tinggi, bisa jadi dicampur dengan yang lain sehingga bisa menimbulkan komplikasi kesehatan,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

4 jam lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

17 jam lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

16 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

20 hari lalu

Ilustrasi wanita potong rambut. Freepik.com/Racool_studio
Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

Ada tanda-tanda umum sudah waktunya Anda potong rambut, bukan hanya karena sudha terlalu panjang. Berikut di antaranya


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

25 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

27 hari lalu

Ilustrasi perempuan perawatan rambut di salon. Foto: Freepik.com/Prostooleh
Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.


Praktik Penggundulan Tahanan, Kompolnas: Tak Ada Dasar Hukum, Harus Ada Izin

44 hari lalu

Ketua Harian Kompolnas Inspektur Jenderal (purnawirawan) Benny Mamoto saat ditemui usai acara HUR Persatuan Keluarga Besar Purnawirawan Polri (PP Polri) XXIV Tahun 2023, Jakarta Selatan, 5 Juli 2023. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Praktik Penggundulan Tahanan, Kompolnas: Tak Ada Dasar Hukum, Harus Ada Izin

Ketua Kompolnas Benny Mamoto polisi tidak bisa memaksa tahanan untuk digunduli


9 Petani Tersangka Pengancaman Pekerja Proyek IKN Dibotaki, Kompolnas: Tidak Ada Dasar Hukum

45 hari lalu

Pj Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Makmur Marbun bersama Forkopimda saat berdialog dengan sembilan tersangka yang telah ditangguhlan penahanannya. Foto: ANTARA/HO-dokumen Humas Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara
9 Petani Tersangka Pengancaman Pekerja Proyek IKN Dibotaki, Kompolnas: Tidak Ada Dasar Hukum

Praktik tahanan dibotaki atau digunduli disebut hanya tradisi, tak memiliki dasar hukum


Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

49 hari lalu

Ilustrasi terapi bekam. shutterstock.com
Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.