Dindin OM PSP Wafat, Ketahui Risiko Pascaoperasi Bypass Jantung

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka datang dari personel grup musik Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks atau OM PSP, Dindin Syarifudin. Setelah mengalami masalah jantung dan dirawat selama tiga minggu di RS Harapan Kita Jakarta, Dindin OM PSP pun dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 16 Juli 2019 pukul 17.57 WIB.

"Kami kehilangan kawan terbaik yang senantiasa memberi nasihat dan mengingatkan hal-hal baik," tulis akun Instagram OM PSP @ompancaransinarpetromaks pada 16 Juli 2019.

Sebelumnya, Antara News mengabarkan bahwa ia sempat menjalani operasi bypass jantung. Operasi ini dilakukan untuk mengatasi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri koroner. Penyumbatan membuat aliran darah ke otot jantung tidak lancar. Operasi ini memanfaatkan pembuluh darah dari organ-organ tubuh lain sebagai jalan pintas untuk mengalirkan darah ke otot jantung. Operasi ini banyak menyelamatkan nyawa pasien jantung koroner. 

Situs Health.com mengatakan bahwa dengan dilakukannya operasi bypass jantung ini, pasien akan mendapatkan keringanan dari gejala-gejala yang sebelumnya dirasakan, seperti sakit dada dan sesak napas. Selain itu, operasi ini juga akan meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko kematian karena penyakit jantung.

Meski demikian, situs Health Line dan Mayo Clinic mengatakan bahwa bukan berarti operasi ini dapat dilakukan tanpa risiko. Risiko yang dapat dialami oleh pasien selepas operasi ini adalah perdarahan, aritmia (detak jantung tidak beraturan), pembekuan darah, sakit dada, infeksi, gagal ginjal, demam, hilang ingatan sementara atau permanen, serangan jantung, stroke bahkan kematian.

Risiko-risikonya memang jarang terjadi, tergantung dari kondisi kesehatan pasien sebelumnya. Beberapa risiko di atas pun meningkat jika pasien memiliki kondisi medis lainnya, seperti empisema, penyakit ginjal, diabetes, atau penyumbatan arteri di kaki. Sebuah studi juga mengatakan, 7 persen dari seluruh pasien yang menjalani operasi bypass jantung menderita gagal ginjal akut.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | ANTARANEWS | HEALTH | HEALTHLINE | MAYO CLINIC