TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang tua ingin anaknya tumbuh menjadi anak yang baik, cerdas, dan mandiri. Untuk mencapai itu, nutrisi dan stimulasi pun menjadi perhatian di masa pertumbuhannya. Tapi ternyata nutrisi dan stimulasi saja tidak cukup. Anak juga butuh cinta dan kasih sayang dari orang tuanya.
Hal itu diungkapkan psikolog Ratih Ibrahim di acara peluncuran “Dongeng Aku Dan Kau untuk Anak Unggul Indonesia” Dancow di Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. Menurut dia, selama ini kebanyakan orang tua hanya berfokus pada nutrisi dan stimulasi untuk tumbuh kembang anak.
Baca Juga:
“Kita lupa bahwa ada modalitas luar biasa untuk tumbuh kembang anak, yaitu cinta orang tua. Kita tentu ingin anak-anak tumbuh jadi anak yang peduli, empati. Dan itu tumbuh karena cinta orang tua,” kata dia.
Ratih mengatakan, kadang-kadang orang tua lupa menunjukkan cintanya kepada anak, apalagi untuk mereka yang sibuk. “Kalau punya mindset anak itu berharga dan amanah, pasti bisa meluangkan waktu sedikit. Investasi waktu buat anak, 30 menit sudah cukup asal berkualitas,” kata dia.
Waktu bersama anak yang berkualitas, menurut Ratih, misalnya bisa dilakukan dengan mendongeng. Dongeng bisa mengajarkan anak banyak hal, mulai dari empati, cara berpikir kritis, hingga problem solving atau pemecahan masalah. Pelajaran yang didapat melalui dongeng umumnya lebih mudah diserap karena anak melakukannya dengan senang.
Saat bersama anak, pastikan juga Anda tidak bermain gadget. Selain dapat menyita perhatian, aktivitas itu juga bisa dicontoh anak. “Anak tidak akan bermain gadget kalau orang tua juga tidak,” kata Ratih.