TEMPO.CO, Jakarta - Hipotiroid adalah penyakit yang disebabkan oleh minimnya produksi kelenjar tiroid dalam tubuh. Kelenjar ini berfungsi membantu proses metabolisme tubuh. Apabila dibiarkan, metabolisme akan mengalami perlambatan. Dampaknya bisa dari rambut rontok, sembelit, hingga infertilitas.
Tapi penderita hipotiroid bisa melakukan berbagai cara yang bisa dilakukan guna menambah produksi kelenjar tiroid sehingga seimbang. Misalnya menjaga pola makan. Beberapa makanan tertentu, seperti gula dan gandum, sebaiknya dihindari.
Dokter ahli endokrin Fatimah Eliana mengatakan orang yang mengalami hipotiroid sebaiknya rajin mengonsumsi makanan yang kaya yodium. Yodium yang bisa meningkatkan aktivitas kelenjar tiroid, bisa ditemui dalam makanan tinggi garam seperti rumput laut.
“Makanan sumber yodium banyak. Kalau mau langsung garam juga boleh. Seperti garam dapur atau garam laut,” katanya di Jakarta pada Rabu, 17 Juli 2019.
Orang dengan hipotiroid juga disarankan mengonsumsi makanan atau minuman yang kaya akan vitamin D dan protein. Salah satu contohnya adalah susu. Pilih susu murni yang belum melalui proses pasteurisasi.
“Susu murni memberikan nutrisi komplit untuk meningkatkan produksi kelenjar tiroid. Jadi disarankan untuk minum setiap pagi sebelum beraktivitas agar dapat bekerja secara maksimal,” katanya.
Sedangkan untuk makanan yang tidak disarankan bagi penderita hiportiroid, Fatimah mengatakan yang pertama ialah tinggi gluten atau gula. Sebab makanan ataupun minuman yang manis memberikan efek sensitivitas yang tinggi bagi pasien hipotiroid.
“Gandum atau oatmeal jangan dulu dikonsumsi. Kalau sudah sembuh baru bebas,” katanya.
Selain itu, penderita gangguan tiroid ini sebaiknya menghindari makanan atau minuman rendah lemak seperti kacang kedelai. Menurut Fatimah, ini bisa menghambat aktivitas dan proses produksi kelenjar tiroid. “Kalau kacang kedelai yang sudah difermentasi dan jadi tahu dan tempe, boleh. Tapi kalau kacang kedelai biasa atau dijadikan susu, tidak boleh,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA