TEMPO.CO, Jakarta - Menyikat gigi menjadi rutinitas yang penting diajarkan kepada anak sejak dini. Selain baik untuk menjaga kesehatan gigi susu, kebiasaan ini akan terbawa hingga ia dewasa kelak.
Dokter spesialis gigi anak Eva Fauziah mengatakan, anak sebaiknya mulai dibiasakan menyikat gigi sedini mungkin, yaitu sejak gigi susu pertamanya muncul. Biasanya, gigi susu pertama muncul di usia 6 hingga 9 bulan.
“Ketika anak mulai punya gigi, sudah harus dibersihkan. Gunakan kasa untuk membersihkannya,” kata dia di sela-sela Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut & Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar kepada siswa taman kanak-kanak di Depok, Jawa Barat, Selasa, 23 Juli 2019.
Ketika gigi bertambah, biasanya kasa sudah tidak lagi efektif. Eva menyarankan menggunakan sikat silikon yang biasanya bisa dimasukkan ke jari telunjuk. Sikat ini cukup lembut membersihkan gigi dan gusi anak.
Setelah gigi bertambah banyak, ganti sikat gigi silikon dengan sikat gigi anak berbulu lembut. Untuk tahap pertama menggunakan sikat gigi, Eva mengatakan tidak perlu menggunakan odol atau pasta gigi. Sebab, pasta gigi anak juga mengandung deterjen dan bahan kimia yang berbahaya untuk kesehatan jika tertelan. Sebagai gantinya, Eva menyarankan menggunakan air hangat.
“Gunakan air hangat. Itu sudah cukup membersihkan gigi anak. Sebaiknya tidak menggunakan odol hingga usia 2 atau tiga tahun,” kata Ketua Departemen Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia itu.
Gigi susu anak biasanya sudah lengkap di usia 32 bulan atau menjelang tiga tahun. Ketika anak mulai bisa berkumur dan meludah, anak diperbolehkan menggunakan pasta gigi sebagai. Itu pun tidak perlu banyak, cukup seukuran kacang polong. “Perlu hati-hati karena banyak anak yang menggunakan odol dan tertelan,” ujar dia.
