Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Viral Gaji 8 Juta, Wanita Ini Pernah Rasakan Gaji Terjun Bebas

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Obrolan gaji 8 juta menjadi trending topik di dunia maya. Hal itu karena warganet ramai membincangkan kabar seorang lulusan sarjana satu atau S-1 Universitas Indonesia menolak gaji Rp 8 juta. Ia menolak lantaran besaran gaji itu dianggap tak sepadan dengan nama besar universitasnya. Managing Director Indika Foundation, Ayu Kartika Dewi, pun menceritakan pengalamannya soal gaji.

Dalam akun instagramnya, Ayu membagikan foto saat ia dikelilingi siswa siswi sekolah dasar. "Foto ini diambil oleh @edwardsuhadi tahun 2011 ketika gue jadi guru Sekolah Dasar di Maluku Utara," kata Ayu yang mengaku bukan lulusan Universitas Indonesia.

Wanita Pendiri Program Sabang Merauke, Seribu Anak Bangsa Merantau untuk Kembali, ini mengatakan sebuah keputusan yang besar saat memutuskan untuk menjadi guru di daerah pedalaman itu. Untuk menjadi guru, Ayu memutuskan pekerjaannya sebagai Manager di P&G Singapore. "Turun gaji dong? Wah, gak turun lagi, TERJUN BEBAS! Yaaa kira-kira gue turun gajinya 95 persen lah (artinya gue cuma dapet -5 persen dari gaji gue dulu)," katanya.

Managing Director Indika Foundation, Ayu Kartika Dewi. Tempo/Mitra Tarigan

Beruntung Ayu mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya. Namun ada saja yang berkomentar tentang keputusan besar Ayu itu. Ada yang menilai bahwa Ayu adalah sosok yang inspiratif berani meninggalkan gaji besar demi bisa mengabdi untuk pendidikan. "Nah di sinilah gue gak setuju dengan definisi 'inspiratif' hehe," katanya.

Menurut Ayu, inspiratif tidak sama bila diartikan dengan rela dibayar kecil untuk melakukan sesuatu sesuai dengan hasrat dan semangatnya. Ia yakin setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda.

Dalam kasus Ayu, ia mengatakan saat memutuskan menjadi guru, ia sudah punya cukup tabungan setelah bekerja di perusahaan selama 5 tahun. Tabungan itu tentunya bisa membuat dirinya aman ketika memutuskan jadi guru SD selama setahun. "Gue sudah punya parasut yang akan menjaga agar kondisi keuangan gue dan keluarga gue baik-baik saja," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ayu mengatakan bahwa setiap orang tentu saja berhak punya 'passion' atau cita-dita pribadi, tapi jangan lupakan bahwa kita juga harus realistis. Dalam kehidupan seseorang, ada saja hutang yang harus dibayar, ada orang tua yang harus dikirimi uang, ada adik-adik yang harus dibayar uang sekolahnya. Apakah dengan menjadi realistis seseorang harus minta dibayar besar? "Gak juga," kata Ayu.

Setiap organisasi dan kantor tentu memiliki standar finansial yang berbeda-beda. Standar gaji akan beda bila Anda bekerja di perusahaan konsultan skala Internasional dibandingkan bekerja di sebuah organisasi riset di kampus. Ayu juga mengingatkan bahwa standar gaji seseorang juga akan berbeda tergantung pengalaman dan keahlian yang orang miliki. "Nah, jadi buat gue yang penting bukan 'besar' atau 'kecil' nya gaji, tapi apakah ini 'cukup' untuk hidup yang kita inginkan. Cukup atau tidaknya itu bukan diukur dari gengsi hehe, tapi dari kebutuhan," kata Ayu.

Ayu mengatakan bahwa sebaiknya masyarakat atau para lulusan sarjana yang sedang berburu lowongan kerja jangan melihat gaji sebagai satu-satunya parameter dalam memilih pekerjaan. Dari pengalamannya, Ayu pernah menolak tawaran konsultan karena memilih kerja di pemerintahan dan menolak tawaran tech company karena ia memilih Indika Foundation.

Ayu memiliki tiga alasan utama saat itu. Pertama, ia ingin bekerja di organisasi yang lebih dekat dengan cita-citanya, mencerdaskan kehidupan bangsa dan berkontribusi pada perdamaian dunia. Kedua, ia ingin belajar pada bos yang ia kagumi. Ketiga, dia ingin belajar melalui proyek-proyek yang dia kerjakan. "Memilih kerja adalah merencanakan hidup. Hidup perlu uang, tapi hidup gak diukur cuma dari uang," katanya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

16 jam lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

19 jam lalu

Sejumlah massa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok membawa miniatur keranda berkain putih bertuliskan 'Matinya Demokrasi' saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Depok, Jawa Barat, Rabu, 6 Maret 2024. Aksi tersebut buntut dari temuan dugaan penggelembungan suara saat rekapitulasi suara di panitia pemilihan kecamatan (PPK) guna meningkatkan suara salah satu caleg DPR RI Dapil VI dari partai lain dan berharap agar KPU Kota Depok tegas menjunjung netralitas hingga integritas agar pesta demokrasi yang jujur dan adil. TEMPO/M Taufan Rengganis
KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

3 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

7 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

7 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

16 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Manajemen Indofarma Blak-blakan soal Kondisi Keuangan hingga Tunggak Gaji dan THR Karyawan

18 hari lalu

Logo Indofarma.
Manajemen Indofarma Blak-blakan soal Kondisi Keuangan hingga Tunggak Gaji dan THR Karyawan

Sekretaris Perusahaan Indofarma, Warjoko Sumedi membeberkan penyebab keuangan perusahaan yang merugi selama tiga tahun belakangan ini.


Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

18 hari lalu

Serikat Pekerja Indofarma menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu, 31 Januari 2024. Mereka menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyelamatkan Indofarma Group yang merugi sekaligus memberikan hak-hak para karyawan. TEMPO/Riri Rahayu.
Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

Sekretaris Perusahaan PT Indofarma (Persero) Tbk. Warjoko Sumedi angkat bicara menanggapi desakan para karyawan yang meminta pembayaran gaji dan THR.


Upah dan THR Belum Dibayar, Pekerja Indofarma Desak Manajemen Lunasi Hari Ini

19 hari lalu

Serikat Pekerja Indofarma menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu, 31 Januari 2024. Mereka menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyelamatkan Indofarma Group yang merugi sekaligus memberikan hak-hak para karyawan. TEMPO/Riri Rahayu.
Upah dan THR Belum Dibayar, Pekerja Indofarma Desak Manajemen Lunasi Hari Ini

SP PT Indofarma meminta agar manajemen segera memberikan kepastian kapan hak upah dan THR.


Usai Demo Ribuan Karyawan PT DI Desak THR dan Gajinya Segera Dibayar, Manajemen Buka Suara

19 hari lalu

Situasi diskusi internal direksi dan karyawan PT Dirgantara Indonesia (DI) di Bandung, Rabu, 3 April 2024. Dokumentasi Pribadi
Usai Demo Ribuan Karyawan PT DI Desak THR dan Gajinya Segera Dibayar, Manajemen Buka Suara

PT DI buka suara perihal pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 1445 H dan gaji ke para karyawannya yang sebelumnya dipersoalkan.