TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik pada Jumat, 26 Juli 2019. Debu tersebut kini menutupi jalan di area taman wisata alam.
Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu berada dalam kondisi yang belum stabil dan dapat berubah sewaktu-waktu. Ancaman bahaya yang paling mungkin terjadi saat ini berupa embusan gas vulkanik dengan konsentrasi berfluktuasi di sekitar Kawah Ratu.
Setiap kali erupsi, gunung berapi mengeluarkan asap vulkanik atau vog. Asap ini berupa gas yang tercampur dengan air dan partikel kecil yang membentuk jenis. Gunung berapi yang meletus juga memuntahkan abu vulkanik. Baik vog dan abu vulkanik bisa berbahaya untuk paru-paru Anda.
Menurut American Lung Association, salah satu zat berbahaya di dalam vog adalah sulfur dioksida (SO2). Sulfur dioksida mengiritasi mata dan menyebabkan berbagai efek berbahaya pada paru-paru, termasuk mengi, sesak napas, dan kesulitan bernapas.
SO2 bereaksi dengan bahan kimia lain di udara untuk membentuk polusi partikel cair dan padat saat bergerak melawan arah angin. Partikel-partikel itu membuat udara tampak kabur. Polusi partikel dapat menyebabkan serangan asma, serangan jantung, dan bahkan kematian.
Khusus untuk gunug api yang dekat dengan laut, lava yang mengalir ke lautan bisa menguapkan air dan garam pada saat yang bersamaan. Saat uap air mendingin, garam bergabung kembali dan terbentuklah hidrogen klorida. Zat ini bereaksi dengan air untuk membentuk tetesan asam klorida dan bahkan partikel kaca kecil.
Abu vulkanik pun tak kalah berbahaya. Abu yang dihasilkan oleh pembakaran benda-benda di sekitar seperti kayu, ditambah pecahan batu, mineral, dan kaca vulkanik yang tajam. Kadang-kadang, partikel abu ini bisa sangat kecil sehingga bisa dihirup dalam ke paru-paru. Menghirup abu vulkanik dapat menyebabkan batuk, sesak dada, mengi dan masalah kesehatan lainnya yang mirip dengan masalah kesehatan akibat polusi partikel.
Vog adan abu vulkanik bisa berbahaya bagi siapa saja, bahkan orang sehat yang rajin berolahraga. Tapi risiko terbesar mengancam anak-anak, lansia, dan orang yang memiliki penyakit paru-paru.
LUNG.ORG | EXPRESS.CO.UK