Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FDA Rilis Kampanye Risiko Rokok Elektrik bagi Remaja

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Amerika Serikat atau FDA meluncurkan iklan pertamanya untuk mengedukasi risiko rokok elektrik atau vape pada remaja, pekan lalu. Iklan ini menunjukkan seorang pesulap jalanan, Julius Dein, yang menggunakan trik mengubah vape menjadi rokok.

“Jika kamu mulai menggunakan vape, kamu akan lebih mudah mulai merokok,” kata si pesulap. "Ini bukan sihir, ini statistik."

Kampanye ini ditayangkan di televisi di slot waktu dan saluran yang kemungkinan besar akan menjangkau pemirsa remaja. Kampanye iklan baru, bagian dari inisiatif anti-tembakau FDA, memperingatkan bahwa remaja yang melakukan vape lebih cenderung mulai merokok. 

Vape awalnya diperkenalkan sebagai alternatif untuk rokok yang dapat membantu perokok melepaskan diri dari tembakau. Sebuah studi di Inggris, yang dimuat di New England Journal of Medicine pada Januari 2019 lalu menyimpulkan bahwa seseorang yang mencoba berhenti merokok lebih besar kemungkinannya berhasil jika mereka mencoba rokok elektrik ketimbang melakukan terapi pengganti nikotin lainnya.

Tapi, FDA menemukan fakta lain, vape dikaitkan dengan pintu masuk anak muda untuk mengenal rokok. Penelitian FDA menunjukkan bahwa setidaknya 20 persen siswa sekolah menengah telah menggunakan vape, dan jumlah itu diperkirakan meningkat.

Pada 2018, data Centers for Disease Control and Prevention atau CDC dan FDA menunjukkan bahwa lebih dari 3,6 juta remaja Amerika Serikat, termasuk 1 dari 5 siswa sekolah menengah dan 1 dari 20 siswa sekolah menengah, menggunakan rokok elektrik. Data ini membuat orang tua dan profesional kesehatan khawatir karena rokok elektrik juga mengandung nikotin yang membuat ketagihan.

Matthew L. Myers, presiden dari Campaign for Tobacco-Free Kids, mengatakan kepada ABC News bahwa anak-anak yang mulai menggunakan rokok elektrik jauh lebih mungkin menggunakan rokok tradisional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di acara Good Morning America, Kepala Koresponden Medis ABC News Dr Jennifer Ashton menjelaskan bagaimana rokok elektrik dapat mempengaruhi remaja. Ia mengatakan, otak anak dan remaja yang sedang berkembang sangat sensitif terhadap bahan kimia. “Kita tahu nikotin sangat adiktif yang dapat mengakibatkan kurangnya konsentrasi dan benar-benar dapat menjadi pintu gerbang dan dapat mengakibatkan kesulitan dengan kontrol impuls," kata Ashton.

Stanton Glantz, Ph.D, ahli kesehatan yang juga aktivis kontrol tembakau Amerika Serikat mengatakan bahwa partikel yang diuapkan vape dapat menyebabkan peradangan di jantung dan paru-paru seperti saat merokok.

"Mereka mungkin tidak seburuk rokok tradisional, tetapi masih sangat buruk," kata Stanton, seperti dikutip Men’s Health.

Untuk remaja yang sudah terlanjur mengenal vape, berikut beberapa hal yang bisa membantu mengurangi kebiasaan ini. Berolahragalah teratur, hindari pemicu seperti stres, dan berkonsultasi dengan terapis jika dibutuhkan.

GOOD MORNING AMERICA | MEN’S HEALTH | NEW YORK TIMES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

4 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

5 hari lalu

Seorang remaja melakukan tes kandungan karbondioksida dalam paru-paru saat konsultasi gratis dengan para ahli di tenda Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Dinas Kesehatan Kota Bandung, 6 Mei 2018. Layanan ini memberikan konseling untuk berhenti merokok. TEMPO/Prima Mulia
Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.


Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

8 hari lalu

Ilustrasi vape. sumber: AFP/english.alarabiya.net
Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.


Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

12 hari lalu

Ilustrasi tawuran / perkelahian / kerusuhan. Shutterstock
Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

Polisi menangkap 25 orang remaja karena aksi perang sarung di Solo, Sabtu dini hari, 16 Maret 2024.


Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

19 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.


Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

20 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.


Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting

22 hari lalu

Ilustrasi pencegahan stunting/ Indofood
Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting

Memperbaiki kualitas hidup saat masih remaja dapat menjadi upaya mencegah melahirkan anak berisiko stunting di kemudian hari.


COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

23 hari lalu

Parade Mural Hari Kesehatan Nasional. Foto: Instagram FCTC Indonesia.
COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.


Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

26 hari lalu

Kapolres Madiun AKBP Muhammad Ridwan menggelar konferensi pers kasus perampokan mobil boks muatan rokok di Mapolres Madiun, Sabtu, 2 Maret 2024). ANTARA/HO-Humas Polres Madiun
Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

Polisi tangkap tiga dari sembilan anggota komplotan perampok yang merampas ratusan karton rokok dalam sebuah mobil boks,


Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

28 hari lalu

Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

Osteosarkoma terjadi di masa pertumbuhan dan rentan dialami laki-laki yang sedang puber. Penyakit itu disebabkan pertumbuhan tulang-tulang di lutut.