Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ichsan Yasin Limpo Meninggal, Intip Mitos dan Fakta Kanker Paru

image-gnews
Ichsan Yasin Limpo. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Ichsan Yasin Limpo. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo, dikabarkan meninggal dunia di Jepang pada Selasa, 30 Juli 2019. Sebelumnya, ia sempat dirawat di Singapura dan dirujuk ke Jepang untuk proses kesembuhan kanker paru yang dideritanya. 

Terlepas dari kabar kurang membahagiakan ini, terdapat berbagai mitos seputar penyakit yang diidap Ichsan Yasin Limpo. Mitos ini tak jarang membingungkan masyarakat dan proses kesembuhan pasien atau keluarga yang mengidap kanker paru.

Agar tidak salah paham, situs Very Well Health dan Web MD pun meluruskan beberapa di antaranya.

Mitos 1: Hanya perokok saja yang dapat terjangkit kanker paru

Sebenarnya, merokok memang merupakan salah satu penyebab utama kanker paru. Meski demikian, alasan lain seperti paparan polusi udara dan radon, serta gaya hidup yang tak gemar olahraga dan makanan sehat juga menyumbang untuk seseorang bisa terjangkit kanker paru. Data yang ditunjukan organisasi paru di Amerika Serikat mengungkapkan setidaknya 20 persen non-perokok adalah pasien kanker paru.

Mitos 2: Saya terlalu muda untuk menderita kanker paru

Banyak orang yang selalu mengaitkan kanker paru dengan lanjut usia. Memang, seiring bertambahnya usia, risiko penyakit seperti kanker paru pun mudah diderita. Meski demikian, salah satu bentuk kanker paru, yakni bronkoalveolar (BAC), justru meningkat terutama di kalangan wanita muda yang tidak merokok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mitos 3: Pembedahan dapat membuat kanker paru menyebar ke organ lain

Ada kepercayaan yang mengejutkan, terutama di kalangan orang Afrika-Amerika bahwa jika kanker paru terpapar udara, selnya akan menyebar ke organ lain dan karenanya, pembedahan itu berbahaya. Padahal, ini adalah hal yang salah. Justru pembedahan pada tahap awal kanker paru dapat menawarkan kesempatan untuk menyembuhkan penyakit.

Mitos 4: Berhenti merokok saat didiagnosis kanker paru tidaklah berguna

Ada beberapa alasan untuk berhenti merokok setelah didiagnosis kanker paru. Pertama, menghentikan kebiasaan itu dapat meningkatkan tingkat keberhasilan operasi guna penyembuhan. Kedua, ia juga membuat perawatan menjadi lebih efektif. Bahkan yang ketiga, berhenti merokok bisa menurunkan atau memperlambat risiko kematian.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | VERYWELLHEALTH | WEBMD 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

3 hari lalu

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

11 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

14 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

15 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

18 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

20 hari lalu

Ilustrasi pria periksa lidah ke dokter. shutterstock.com
Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

Penderita kanker lidah yang menjalani operasi pengangkatan kanker yang mencakup pemotongan bagian lidah perlu memperhatikan hal ini.


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

21 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.