Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilih Berkendara dan Malas Jalan Kaki, Awas Serangan Jantung

Reporter

image-gnews
Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)
Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dulu ada anggapan serangan jantung koroner adalah penyakit orang tua atau lanjut usia karena umur dan penurunan kinerja jantung. Namun, anak muda juga berisiko terkena serangan jantung karena faktor genetik, dan lebih banyak lagi akibat pola hidup tidak sehat.

Masyarakat sekarang sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat yang memicu obesitas dan peningkatan kolesterol penyebab penyumbatan pembuluh darah jantung. Jika termasuk kalangan perokok, maka semakin tinggi risikonya terkena serangan jantung koroner.

Tidak hanya soal makanan, pola hidup kian tidak sehat karena saat ini lebih jarang melakukan aktivitas jalan kaki sebagai cara berolahraga. Sedikit-sedikit mengandalkan sarana transportasi, sehingga tidak banyak waktu untuk menggerakkan tubuh.

Kebiasaan semacam itu yang membuat mereka rentan terkena serangan jantung. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Hengkie F. Lasanudin, mengungkapkan baru menemukan kasus penderita serangan jantung yang berumur 28 tahun.

"Artinya, masyarakat harus memiliki awareness, mencoba hidup sehat, dan rutin memeriksakan kesehatan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika beberapa tahun silam anjuran pemeriksaan jantung buat yang berumur di atas 40 tahun, maka sekarang ini sebaiknya di umur 35 tahun sudah rutin memeriksakan kondisi jantung. Untuk mengurangi risiko jantung koroner, ia menyatakan perlu mengimbangi asupan makanan, sehingga nantinya tidak menumpuk kolesterol lebih tinggi di dalam darah.

Anjuran selanjutnya adalah dengan meluangkan waktu selama 150 menit dalam seminggu untuk berolahraga seperti berenang atau aerobik.

"Tidak perlu langsung jumlah repetisi olahraga yang banyak, cukup berolahraga selama 150 menit seminggu, repetisi bisa ditambah di minggu-minggu selanjutnya setelah tubuh menyesuaikan diri. Jika berolahraga sekitar satu jam per hari, maka dalam satu minggu ada tiga kali olahraga untuk memenuhi 150 menit itu," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

3 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

7 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

9 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

11 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan


Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

13 hari lalu

Varises. Usaveinclinics.com
Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

16 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

19 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

22 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

23 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.