TEMPO.CO, Jakarta - Saat menginjak usia 40 tahun ke atas, pria pun mulai ditandai dengan kemerosotan fungsi organ tubuh. Dengan demikian, memilih makanan yang tepat harus dilakukan untuk memperbaiki dan membantu kesehatannya.
Melansir dari Daily Mail dan NDTV berikut beberapa jenis makan yang direkomendasikan.
#Ceri
Buah ceri sangat disarankan bagi pria berusia 40 tahun ke atas sebab kandungan antioksidan antosian dapat mengatasi masalah penuaan seperti gout dan artritis. Seperti yang diketahui, pria memang sangat rentan mengalami peningkatan kadar asam urat yang menyebabkan kristal terbentuk dalam sendi kecil. Namun, penelitian telah membuktikan bahwa konsumsi 200 gram ceri saat sarapan dapat menurunkan risiko pembentukan kristal penyebab gout dan artritis ini hingga 60 persen.
Buah Ceri. (dok. splendidtable)
#Oatmeal
Kolesterol tinggi juga menjadi salah satu penyakit langganan pria. Dengan mengonsumsi oatmeal, masalah ini bisa dikontrol dan diatasi sebab oatmeal mengandung betaglukan, yakni serat larut yang dapat membantu menurunkan bentuk kolesterol jahat alias low density lipoprotein (LDL). Para peneliti pun menyarankan untuk mengonsumsinya sebanyak tiga gram per hari karena itu sudah cukup untuk mengurangi kolesterol total 5-10 persen.
#Almond
Kacang almond dikenal kaya manfaat, salah satunya sangat baik bagi pria berusia 40 tahun ke atas yang sering ditandai dengan risiko diabetes. Mengonsumsi 60 gram almond setiap hari menurut para ahli dapat menurunkan kadar gula darah hingga 9 persen. Lebih dari itu, almond juga dapat menawarkan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
#Terong
Terong adalah makanan wajib lain bagi para pria dengan usia 40 tahun ke atas. Selain dikenal kaya akan antioksidan, fitonutrien, senyawa fenolik, dan flavonoid, terong juga merupakan sumber langka untuk nasunin, kontributor utama untuk memerangi kerusakan akibat radikal bebas pada tubuh, penyebab yang mengarah pada perkembangan penyakit dan penuaan. Lebih dari itu, terong juga memiliki efek perlindungan pada DNA dan membran sel terhadap stres oksidatif.