TEMPO.CO, Jakarta - Narkotika dan obat-obatan terlarang memiliki seribu cara untuk bisa sampai ke tangan anak Anda. Sebagai orang tua, tugas Anda adalah mengajari anak cara menghindari narkoba agar ia tidak tertarik untuk mencoba barang haram tersebut.
Semakin dini anak terpapar narkoba, semakin besar peluangnya untuk menjadi seorang pecandu. Hal ini karena sifat narkoba yang mengubah fungsi otak sehingga anak menjadi kecanduan dan diikuti dengan masalah kesehatan lain yang lebih serius.
Kapan sebaiknya orang tua bisa memperkenalkan cara menghindari narkoba kepada anak? Seperti dilansir Sehatq.com. pengenalan cara menghindari narkoba oleh orang tua kepada anak bisa dilakukan sedini mungkin, terutama jika anak tengah mengalami masa transisi. Pada remaja, masa transisi yang dimaksud, misalnya saat pindah rumah, orang tua bercerai, atau pindah sekolah.
Dalam masa transisi ini, anak sangat mungkin mencoba pengalaman baru dengan merokok atau mengonsumsi alkohol untuk pertama kalinya. Ketika sudah menginjak sekolah menengah atas, remaja akan lebih rentan bertemu dengan zat yang lebih berbahaya, salah satunya adalah narkoba. Dikhawatirkan anak alami salah pergaulan.
Banyak hal yang menyebabkan anak, terutama kalangan remaja, melakukan penyalahgunaan narkoba. Faktor utama tentu saja mudahnya akses anak tersebut untuk mendapatkan narkoba, misalnya dari teman-teman sepergaulannya atau bahkan dari orang tua.
Selain itu, ada 5 ciri remaja yang berisiko terpapar narkoba:
1. Punya riwayat keluarga dengan penyalahgunaan narkoba
2. Memiliki masalah medis yang berhubungan dengan kejiwaan, misalnya depresi, cemas berlebihan, atau attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD)
3. Pernah mengalami kejadian yang traumatis, misalnya kecelakaan atau menjadi korban kekerasan seksual
4. Merasa ditolak di masyarakat atau memiliki kepercayaan diri rendah
5. Sering berperilaku impulsif