Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal 2 Macam Terapi Sel Punca dan Bedanya

Reporter

image-gnews
Terapi sel punca pada kasus kaki diabetik
Terapi sel punca pada kasus kaki diabetik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terapi sel punca kini menjadi salah satu alternatif dalam pengobatan, terutama untuk pengobatan penyakit-penyakit yang sudah tidak mungkin untuk diobati. Hal itu juga ditegaskan oleh pakar sel punca Dr. M. Syaifuddin MARS.

"Khususnya penyakit degeneratif maupun kelainan lain. Dalam bidang farmakologi, para peneliti juga menggunakan sel punca untuk menguji obat-obat baru," ujar Syaifuddin.

Sel punca mempunyai kemampuan untuk mengganti sel yang rusak atau sakit. Sel itu berfungsi untuk mengembalikan keremajaan sel. Regenerasi sel itu berfungsi untuk mengembalikan stamina dan peremajaan tubuh sehingga tampak awet muda serta bisa untuk menyembuhkan penyakit.

Terapi sel punca merupakan terobosan kedokteran untuk mereparasi sel yang rusak, dengan menanamkan sel baru dengan jenis dan fungsi yang sama. Terapi itu selama ini telah terbukti berhasil menolong banyak pasien di klinik MMC Lamongan dan juga di dua rumah sakit yang sudah mengembangkannya, yakni RS Ciptomangunkusumo Jakarta dan RS Dr. Soetomo Surabaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ada dua jenis metode terapi sel punca, yakni autologus jika sel punca diambil dari tubuh pasien dan alogenik, yakni sel punca yang diambil dari organ tubuh orang lain," terangnya.

Syaifuddin menjelaskan autologus adalah sel punca yang diambil dari organ tubuh pasien sendiri, sedangkan alogenik merupakan sel punca yang diambil dari organ tubuh orang lain.

"Jadi sel punca itu bagian tubuh kita yang diambil dan dicangkokkan. Asalnya bisa dari sel lemak, sumsum tulang belakang, atau sel tali pusat," jelasnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

10 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

44 hari lalu

Ilustrasi terapi bekam. shutterstock.com
Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.


Spesialis Saraf Jelaskan Manfaat Sel Punca bagi Pengobatan Stroke

59 hari lalu

Ilustrasi sel punca. wikipedia.org
Spesialis Saraf Jelaskan Manfaat Sel Punca bagi Pengobatan Stroke

Spesialis saraf mengatakan terapi sel punca dinilai dapat bekerja lebih cepat dan ampuh untuk mengatasi stroke dibanding pengobatan stroke lain.


Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

19 Februari 2024

Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com
Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

Banyak hal terkait menangis dari sisi ilmiah, termasuk melepaskan hormon bahagia yang membantu mengobati luka dan meredakan stres. Adakah gunanya?


Bisakah Hasil Hipnosis Diandalkan? Simak Penjelasan Berikut

16 Februari 2024

Ilustrasi hipnoterapi atau hipnosis 2 biji. shuttertock.com
Bisakah Hasil Hipnosis Diandalkan? Simak Penjelasan Berikut

Hipnosis bisa digunakan untuk membantu mengatasi rasa sakit atau kecemasan, bisa juga membantu mengubah perilaku berbahaya. Optimalkah hasilnya?


5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

5 Februari 2024

Terapis membimbing seorang anak yang tengah menjalani terapi di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 27 Februari 2020. Rumah sakit ini melayani terapi bagi anak-anak usia 4-10 dan 10-19 tahun yang membutuhkan penanganan psikiater, khususnya anak-anak usia 4-10 tahun yang mengalami masalah dengan kemampuan berbicara dan kurangnya kemampuan untuk berinteraksi secara sosial. Kecanduan gadget adalah salah satu penyebab meningkatnya depresi, autisme, bipolar, psikosis, dan anti sosial.  TEMPO/Prima Mulia
5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

Untuk membantu meningkatkan kemampuan anak, ada sejumlah terapi yang bisa dilakukan.


Peneliti Unair Kembangkan Terapi Sel Punca untuk Cegah Penuaan Dini

28 Januari 2024

Ilustrasi sel punca. wikipedia.org
Peneliti Unair Kembangkan Terapi Sel Punca untuk Cegah Penuaan Dini

Tim peneliti Unair tengah mengembangkan terapi sel punca untuk mengurangi tanda-tanda penuaan dini, mampu mengatasi aneka masalah kulit berikut.


Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

27 Januari 2024

Sejumlah pegiat literasi membaca buku saat kampanye #RuangBacaJakarta didalam Kereta MRT, Jakarta, Minggu, 8 September 2019. Kampanye ini merupakan gerakan MRT Jakarta untuk mendorong minat baca dan dan menjadikan membaca bagian dari gaya hidup masyarakat kota. TEMPO/Muhammad Hidayat
Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

Selain menambah wawasan, membaca buku dapat membantu penurunan dalam kesehatan mental, seperti stres dan demensia.


5 Manfaat Membuat Kue sebagai Terapi

16 Januari 2024

Ilustrasi adonan roti. Tabloidbintang
5 Manfaat Membuat Kue sebagai Terapi

Membuat kue saat mengisi waktu luang bermanfaat sebagai terapi untuk melepas penat dan menyegarkan pikiran


Waspada, Pasien di ICU Rentan Alami Resistensi Antimikroba

10 Desember 2023

Ilustrasi pasien di ICU/Pfizer
Waspada, Pasien di ICU Rentan Alami Resistensi Antimikroba

Pasien ICU rentan mengalami resistensi antimikroba. Kondisi ini terjadi karena berbagai faktor. Apa saja faktornya?