TEMPO.CO, Jakarta - Menikah adalah ibadah. Namun ternyata, tidak mudah bagi sebagian orang untuk menjalankannya. Dibutuhkan berbagai kesiapan secara fisik dan psikis untuk melangsungkan pernikahan. Untuk menyakinkan hal ini, co-founder Parent Talk dan podcast #CurhatBaBu, Ario Pratomo memberikan 3 tanda Anda siap menikah dalam acara Wealth Wisdom 2019 di Jakarta 15 Agustus 2019.
1. Puas dengan diri sendiri.
Ario mengatakan orang yang sudah puas dengan diri sendiri artinya dia sudah siap melangkah ke jenjang pernikahan. Ia mencontohkan puas dengan diri sendiri bisa saja sudah puas main bersama teman-teman. Sudah puas jalan-jalan bersama geng ke luar negeri. Menurutnya, ketika sudah menikah, kita tidak bisa lagi hanya memikirkan kepuasan diri sendiri atau masing-masing orang, namun harus memikirkan kepuasan kedua belah pihak. "Setelah menikah pasti beda. Menikah tidak lagi berhubungan dengan satu individu, namun dua, sehingga harus bisa meredam keinginan masing-masing," katanya.
2. Siap selesaikan masalah bersama pasangan.
Menyelesaikan masalah bersama pasangan tidak mudah bagi sebagian orang. Ario membagi masalah itu menjadi dua, yaitu masalah teknis dan prinsip. Apabila pasangan bisa menghadapi masalah teknis, pernikahan pun tetap bisa dilakukan. Sebaliknya, tidak demikian bagi mereka dengan masalah prinsip.
Masalah teknis itu seperti masalah perbedaan pendapat. Menyelesaikan masalah teknis bisa menjadi satu bentuk latihan untuk lebih mengenal satu sama lain. "Jadi kalau dihadapkan dengan masalah teknis seperti itu dan bisa melewatinya, tanda Anda dan pasangan siap menikah," kata Ario.
Menyelesaikan masalah prinsip beda lagi. Salah satu contohnya adalah menyelesaikan perbedaan prinsip seperti masalah agama antar pasangan. Menyelesaikan masalah seperti ini kerap tidak ada jalan keluarnya. "Kalau masalah ini tidak bisa diselesaikan pasangan, maka pasangan tidak bisa dipaksa untuk menikah,” katanya.
3. Faktor kedewasaan.
Faktor kedewasaan bisa menjadi salah satu kesiapan seseorang sebelum menikah. Ario mengatakan kedewasaan tidak bisa dilihat hanya dari umur saja. "Apabila seseorang bisa mengontrol emosi, mengerti pasangannya dan selalu sabar, ia pun dikatakan siap menikah," katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | MT