TEMPO.CO, Jakarta - Kabar terbaru datang dari manajer klub sepakbola Juventus, Maurizio Sarri. Setelah mengalami flu selama satu minggu, ia baru diketahui mengidap pneumonia atau paru-paru basah. Hal tersebut lantas disampaikan langsung oleh pihak Juventus melalui keterangan pers.
“Maurizio Sarri telah beristirahat dan menjalani pemeriksaan selama akhir pekan. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa ia mengidap pneumonia dan akan segera melakukan terapi untuk kesembuhannya,” tulis keterangan pers yang dilansir dari situs Independent.co.uk pada 19 Agustus 2019 itu.
Dilansir dari Web MD, pneumonia dapat menyerang seluruh kalangan, mulai dari anak-anak hingga orangtua. Pengidap pneumonia akan merasakan pembengkakan saluran pernapasan akibat kantong udara kecil dipenuhi oleh cairan. Akibatnya, mereka akan merasakan demam, batuk berdahak hingga kesulitan untuk bernapas. Berikut tiga cara mencegah dan mengurangi risiko penyakit pneumonia tersebut.
#Lakukan vaksin pneumonia
Meski tidak menghilangkan kemungkinan, melakukan vaksin dapat mengurangi risiko terjangkit pneumonia. Ada dua jenis vaksin pneumonia, konjugasi pneumokokus (PCV13 atau Prevnar 13) dan polisakarida pneumokokus (PPSV23 atau Pneumovax 23).
Vaksin konjugasi pneumokokus biasanya dilakukan satu kali kepada anak-anak dan orang dewasa. Dipercaya, ini dapat mencegah 13 jenis bakteri yang menyebabkan infeksi serius. Sedangkan vaksin polisakarida pneumokokus hanya direkomendasikan bagi orang dewasa. Penggunaannya yang hanya satu kali ini diyakini dapat mencegah 23 jenis bakteri jahat.
ilustrasi cuci tangan (pixabay.com)
#Jaga kebersihan tangan
Tangan telah terbukti menjadi salah satu sumber berkumpulnya bakteri-bakteri jahat dan pembawa utama kuman penyebab penyakit. Menurut sebuah riset di Amerika Serikat, cara termudah memerangi pneumonia yang tidak perlu mengeluarkan biaya banyak adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Hal ini dapat dilakukan, khususnya saat setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan setelah melakukan aktivitas di luar.
Cara ini dipercaya dapat mengurangi risiko infeksi pernapasan seperti pneumonia akibat bakteri dan kuman yang dibawa oleh tangan sebesar 50 persen. Apabila seseorang tidak dapat mencuci tangan, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
#Jangan merokok
Sebuah studi telah menunjukan bahwa tembakau dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi bakteri pada paru-paru atau pneumonia. Setiap satu bungkus rokok yang diisap dalam satu hari terbukti menaikan faktor risiko terkena pneumonia sebesar 121 persen. Pneumonia ini jika terus menerus dipertahankan tanpa ada perbaikan dalam hal menjaga kesehatan tubuh, akan berimbas pada penyakit yang lebih besar, yaitu kanker paru-paru.
Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah faktor-faktor risiko yang lebih besar untuk muncul adalah dengan berhenti merokok. Apabila berhenti total merupakan hal yang sulit dilakukan, berhentilah setidaknya satu atau dua minggu demi memberi jeda paru-paru bergerak dengan sehat.