TEMPO.CO, Jakarta - Manajer klub bola Juventus, Maurizio Sarri mengalami flu selama satu minggu. Setelah diperiksa lebih lanjut, ia pun baru diketahui mengidap pneumonia. Hal tersebut lantas disampaikan langsung oleh pihak Juventus melalui keterangan pers.
“Maurizio Sarri telah beristirahat dan menjalani pemeriksaan selama akhir pekan. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa ia mengidap pneumonia dan akan segera melakukan terapi untuk kesembuhannya,” tulis keterangan pers yang dilansir dari situs Independent.co.uk pada 19 Agustus 2019 itu.
Seperti dilansir SehatQ, pneumonia dan radang paru-paru seringkali disamakan satu sama lainnya, tetapi tahukah Anda bahwa keduanya adalah hal yang berbeda? Pneumonia adalah salah satu dari banyaknya penyebab dari radang paru paru atau pneumonitis. Pneumonia merupakan salah satu pemicu radang paru-paru yang cukup dikenal serta dapat menimbulkan banyak komplikasi bila tidak segera ditangani. Salah satu komplikasinya adalah empiema.
Empiema merupakan kondisi saat terdapat cairan berlebih dan nanah dalam ruang di antara paru-paru dan bagian dalam dinding dada atau ruang pleura. Nanah tersebut merupakan cairan yang terdiri dari sel-sel imun, bakteri, dan sel-sel tubuh yang mati. Nanah dalam ruang pleural tidak dapat dikeluarkan melalui mulut berupa dahak dan perlu dikeluarkan melalui proses pembedahan atau jarum.
Saat pneumonia tidak segera ditangani, maka pleura atau jaringan paru di bagian luar paru-paru dan jaringan paru di bagian dada akan membengkak dan membuat Anda merasa sakit ketika menarik napas. Ketika pembengkakan pleura tidak diobati, maka ruang pleura akan terisi dengan cairan dan menyebabkan efusi pleura.
Sebenarnya, ruang pleura sudah mengandung cairan di dalamnya, tetapi infeksi pada cairan dalam ruang tersebut atau empiema menyebabkan cairan tersebut mengental dan membuat bagian dinding paru dan ruang dada lengket dengan satu sama lainnya.
Bagian dinding paru dan ruang dada yang melengket membuat suatu kantong yang akhirnya mengakibatkan kesulitan saat bernapas karena rongga yang dipakai untuk bernapas semakin sempit. Infeksi cairan di ruang pleura umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan Staphylococcus aureus. Keduanya adalah bakteri pemicu radang paru paru pneumonia.