TEMPO.CO, Jakarta - Komunikasi disebut sebagai kunci langgengnya sebuah hubungan. Namun, menurut para ahli, ada beberapa percakapan yang wajib dihindari untuk diucapkan kepada pasangan.
Jadi, hindarilah ucapan berikut karena pria sangat tidak menyukainya, dilansir dari Huffington Post.
“Saya mengerti ini sudah malam, tetapi kita harus berbicara mengenai sesuatu.”
Menurut ahli psikoterapi Elisabeth J. LaMotte, sebuah percakapan penting lebih baik dilakukan pada keesokan hari. Walaupun mendesak, percakapan akan lebih berkualitas apabila dilakukan ketika pembicara mau pun pendengar dalam keadaan segar dan siap untuk berkomunikasi.
“Ada tekanan ketika wanita memaksa pasangan yang mengantuk untuk berkomunikasi. Ini akan membuat komunikasi tidak berjalan lancar karena ada unsur terpaksa,” jelas LaMotte.
“Bajumu terlihat lebih cocok untuk remaja. Bisa coba ganti baju yang lain?”
Wanita benci ketika pasangannya berkomentar buruk mengenai rambut baru mereka. Menurut psikolog Susan Heitler, pria juga membenci ketika pasangan mengomentari baju mereka. Ucapan di atas dianggap terlalu mengontrol dan bossy.
Ilustrasi pasangan. Unsplash/
“Mantanku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu.”
Menurut ahli terapi Kurt Smith, membandingkan pasangan dengan mantan kekasih akan menimbulkan kebencian. “Membandingkan pasangan dengan mantan atau orang lain hanya akan membuat mereka merasa tidak dicintai.”
“Saya benci kalau kamu meninggalkan piring kotor di tempat cuci piring.”
Wanita seringkali mengucapkan kalimat tersebut untuk menyuruh pasangannya menjadi lebih perhatian terhadap kebersihan rumah. Namun, menurut ahli terapi pasangan dan seks Tammy Nelson, kalimat tersebut justru dianggap nonkonstruktif, yaitu tidak akan membangun karakteristik yang lebih baik bagi pendengarnya.
“Lebih baik gunakan kalimat ‘Aku lebih menghargai apabila kamu….’ Hargai pasangan Anda,” jelas Nelson.
“Kamu hanya mau bercinta.”
Anggapan bahwa pria hanya mau membahagiakan pasangannya dengan iming-iming seks akan membuat mereka sakit hati. “Pria memang menyukai seks, tetapi mereka sangat benci bila mereka berbuat baik kemudian dituduh punya maksud terselubung,” jelas ahli psikoterapi Gary Neuman.
“Kamu selalu menumpuk sampah dan tidak pernah membuangnya.”
Nelson menjelaskan bahwa pria sangat benci ketika pasangannya menggunakan kata “selalu” dan “tidak pernah”. Kedua kata itu dianggap menuduh dan tidak menyenangkan.
Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
“Iya, tapi…”
Menyetujui sesuatu lalu menampiknya dengan tambahan kata “tapi” hanya akan membuat pasangannya kesal. “Kata ‘tapi’ berfungsi sebagai penghapus dari pernyataan sebelumnya. Tidak ada pria atau wanita mana pun yang senang ketika pendapatnya ditampik oleh kata tersebut.” Kata Nelson.
“Ingat ketika kamu berbuat salah dulu?”
Mungkin dulu pasangan anda pernah lupa hari jadi anda dan malah pergi dengan sahabat-sahabatnya. Mungkin ia pernah melakukan kesalahan lain yang anda anggap merupakan kesalahan besar. Apa pun itu, menurut Smith, wanita harus memaafkan pasangan dan melupakannya.
“Banyak pria merasa terbelenggu oleh masa lalu karena pasangan selalu mengingatkan mereka akan kesalahannya di masa lampau. Dan itu selalu dilakukan wanita setiap pasangannya berbuat sedikit saja kesalahan. “Ini membuat pria merasa tidak dihargai,” jelas Smith.