TEMPO.CO, Jakarta - Meski memiliki jumlah pengikut yang besar, sejumlah Youtuber tidak menjadikan pekerjaannya itu sebagai ladang penghasilan mereka. Salah satunya pengulas kuliner bernama Kenneth Chandra dan Gratiana Lianto, yang biasa disebut Ken dan Grat, di saluran YouTube.
Ken mengatakan menjadi pengulas di YouTube hanyalah pekerjaan keduanya. Mereka memiliki pekerjaan lain sebagai wirausaha. "Kami punya usaha sendiri, meski penghasilan dari YouTube lumayan," ujar mereka kepada Tempo, Kamis pekan lalu.
Kendati begitu, Ken merasa senang bisa mendapatkan penghasilan dari hobinya. Terlebih, berkat pekerjaan sampingannya sebagai pengulas kuliner, ia dan Grat bisa bertemu dan berkolaborasi dengan sejumlah figur publik, termasuk Najwa Shihab. Baginya, kesempatan seperti itu cukup langka. Dengan latar belakang bisnis konvensional yang dijalaninya, Ken cukup jarang bersinggungan dengan orang dari industri kreatif.
Bahkan, menurut dia, para penonton pun menjadi begitu peduli kepada mereka. Ken dan Grat sedang mempersiapkan pernikah-an mereka pada tahun ini. "Kami senang banyak yang mendoakan kami."
Adapun Grat mengatakan pekerjaan itu membuat dirinya dan Ken belajar cara membagi waktu untuk bekerja, membuat konten, dan untuk berdua. Meski mereka banyak berinteraksi dalam membuat konten, Grat menganggap itu adalah pekerjaan, bukan waktu berkualitas sebagai pasangan kekasih.
Jadi, pekerjaan itu sama sekali tidak mengganggu hubungan asmara mereka. Justru dengan sering bekerja bersama, mereka jadi lebih saling mengenal. Misalnya saat menghadapi masalah dalam pembuatan konten di YouTube, Grat jadi lebih mengetahui cara pasangannya itu dalam mencari solusi. "Aku merasa jadi makin kompak," ucap Grat.
Senada dengan Ken dan Grat, pengulas hotel bernama Kevin Helmy juga belum terpikir untuk mencurahkan waktu dan energinya di bidang ini secara penuh. Kevin, yang dikenal dengan nama Kepin Helmy di Instagram, mengaku tidak ingin terbebani dengan harus meng-ulas semua hotel tanpa ada filter. "Sebenarnya bisa (untuk hidup), tapi saya tidak mau," kata dia kepada Tempo, Rabu pekan lalu.
Kepin mengungkapkan ada seorang pengulas hotel lain yang bekerja penuh waktu di bidang ini dan menargetkan mengulas 10 hotel dalam sebulan. Karena itu, ia harus mengambil semua undangan untuk mengulas hotel. Tapi ia tidak menyukai hal seperti itu karena hanya ingin mengulas hotel-hotel yang menarik. "Saya ini fotografer dasarnya, sehingga ingin dapat foto yang bagus, bukan sekadar uang."
Kepin, yang baru saja meraih gelar sarjana, belum mengetahui bidang pekerjaan apa yang akan digelutinya setelah lepas dari bangku kuliah. Sambil menunggu mendapatkan pekerjaan, ia akan terus melanjutkan pekerjaan sebagai pengulas hotel. Apalagi ia memang gemar melakukan perjalanan dan pekerjaan ini membuatnya cukup menghemat ongkos karena biaya penginapan jadi terpangkas.
DIKO OKTARA | KORAN TEMPO