Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Langkah Pemerintah Dukung Penelitian Bajakah Sebagai Obat Kanker

image-gnews
Viralnya bajakah tunggal sebagai obat kanker, membuat banyak penjual bajakah dadakan di Palangkaraya, Agustus 2019. (Tempo/Karana)
Viralnya bajakah tunggal sebagai obat kanker, membuat banyak penjual bajakah dadakan di Palangkaraya, Agustus 2019. (Tempo/Karana)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Akar bajakah belakangan menjadi tren karena dianggap bisa mengobati kanker. Hal ini pertama kali dikemukakan oleh dua siswa SMA Negeri 2 Palangka Raya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharan, dalam ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. 

Oleh karena penemuannya tersebut, keduanya pun mendapatkan medali emas dengan melewati peserta 22 negara yang ikut berkompetisi. Masyarakat maupun pemerintah merasa kagum akan khasiat akar bajakah ini. Karena membutuhkan banyak penelitian untuk lebih membuktikan kebenaran hal ini, pemerintah pun mengaku siap untuk membantu mengawasi dan mendanai.

“Dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) akan memberikan dukungan penuh dari segi pengawasan yang terdiri dari para ahli dan dana,” kata Menteri Kesehatan, Nila Djuwita F. Moeloek di Kantor Kementerian Kesehatan RI di Jakarta pada Senin, 26 Agustus 2019.

Dalam acara konferensi pers terkait akar bajakah, Nila juga mengatakan bahwa kebutuhan laboratorium akan diserahkan sepenuhnya kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Karena diambil dari ekstrak tumbuhan dan tergolong sebagai bagian dari obat jalur tradisional, kami juga bekerjasama dengan badan litbang untuk memfasilitasi anak-anak,” katanya.

Meski demikian, hingga kini Nila mengatakan bahwa Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran telah sepenuhnya memberikan dukungan untuk penelitian bajakah sehingga Kemenkes akan menjadi pendukung tambahan jika diperlukan.

“Untuk saat ini, kami sudah bersiap jika Pak Gubernur membutuhkan bantuan dalam penelitian. Karena memang sudah difasilitasi dari sana. Kami support saja kalau dibutuhkan,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar UGM Sebut IKN Bisa Dukung Pengembangan Obat Herbal, Ini Potensinya

30 November 2023

Seorang warga Sampit mencoba air rendaman kayu Bajakah yang dijual di Pasar Keramat Sampit, Jumat (23/8/2019). ANTARA
Guru Besar UGM Sebut IKN Bisa Dukung Pengembangan Obat Herbal, Ini Potensinya

Mayoritas tanaman obat tersebut sudah digunakan oleh kurang lebih 55 sub-etnis suku Dayak di Kalimantan.


Manfaat dan Efek Samping Kayu Bajakah untuk Kesehatan

15 Juli 2022

Manfaat dan Efek Samping Kayu Bajakah untuk Kesehatan

Tanaman bajakah yang biasa dimanfaatkan untuk obat adalah akar dan batangnya. Meski begitu, ia memiliki efek samping. Berikut penjelasannya.


Akar Bajakah, Tumbuhan yang Sering Dibicarakan Khasiatnya untuk Mengobati Kanker

26 Januari 2022

Viralnya bajakah tunggal sebagai obat kanker, membuat banyak penjual bajakah dadakan di Palangkaraya, Agustus 2019. (Tempo/Karana)
Akar Bajakah, Tumbuhan yang Sering Dibicarakan Khasiatnya untuk Mengobati Kanker

Tanaman akar bajakah dianggap berkhasiat untuk pengobatan herbal. Akar bajakah sering dibicarakan khasiatnya untuk mengobati kanker,


Lama Tapi Tenar: Bajakah, Lidah Mertua, dan Kini Vetiver

10 Januari 2020

Tanaman lidah mertua (sancievera). TEMPO/ Tri Handiyatno
Lama Tapi Tenar: Bajakah, Lidah Mertua, dan Kini Vetiver

Jenis rumput, vetiver, tiba-tiba ramai diperbincangkan dan menghiasi pemberitaan.


LIPI: Penelitian Bahan Obat Kanker Makan Waktu dan Biaya

9 September 2019

Viralnya bajakah tunggal sebagai obat kanker, membuat banyak penjual bajakah dadakan di Palangkaraya, Agustus 2019. (Tempo/Karana)
LIPI: Penelitian Bahan Obat Kanker Makan Waktu dan Biaya

LIPI sedang melakukan penelitian tentang bahan alami untuk obat kanker, yang makan waktu dan biaya.


Apa Kabar Obat Kanker Bajakah? Permintaan Pengiriman Tetap Tinggi

7 September 2019

Seorang warga Sampit mencoba air rendaman kayu Bajakah yang dijual di Pasar Keramat Sampit, Jumat (23/8/2019). ANTARA
Apa Kabar Obat Kanker Bajakah? Permintaan Pengiriman Tetap Tinggi

Permintaan pengiriman obat kanker Bajakah ke Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak tetap tinggi.


Ini Cerita Pedagang Mencari Bajakah di Sampit

25 Agustus 2019

Seorang warga Sampit mencoba air rendaman kayu Bajakah yang dijual di Pasar Keramat Sampit, Jumat (23/8/2019). ANTARA
Ini Cerita Pedagang Mencari Bajakah di Sampit

Pedagang bajakah di Sampit mencari tanaman yang diyakini bisa menyembuhkan kanker ini ke hutan di Sungai Mentaya.


BPOM Kalteng Larang Pelabelan Bajakah sebagai Obat Kanker

23 Agustus 2019

Viralnya bajakah tunggal sebagai obat kanker, membuat banyak penjual bajakah dadakan di Palangkaraya, Agustus 2019. (Tempo/Karana)
BPOM Kalteng Larang Pelabelan Bajakah sebagai Obat Kanker

BPOM Kalimantan Tengah melarang pelabelan bajakah sebagai obat penyakit kanker karena belum diuji secara klinis.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Baterai Tegangan Tinggi, Bajakah

22 Agustus 2019

Ilustrasi baterai. Kredit: Leaderswest
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Baterai Tegangan Tinggi, Bajakah

Topik tentang baterai tegangan tinggi menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Pasien Kanker Tunda Kemoterapi karena Bajakah, Begini Kata Pakar

21 Agustus 2019

Dua orang siswa asal SMAN 2 Palangkaraya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani, berhasil menemukan obat kanker dari tumbuhan kayu bajakah tunggal asal Kalimantan Tengah. Kredit: Tempo/Karana WW
Pasien Kanker Tunda Kemoterapi karena Bajakah, Begini Kata Pakar

Akarn bajakah sedang menjadi buah bibir dan diklaim bisa menyembuhkan kanker. Agar tidak terjebak dalam kekeliruan, simak kata pakar berikut.