TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data Kementerian Kesehatan, sebanyak 20 ribu anak di Indonesia terpapar Human Immunodeficiency Virus atau HIV. Dikenal sebagai salah satu penyakit kronis, anak-anak pun tentu membutuhkan dukungan yang besar dari orang tua.
Melalui acara media gathering bersama organisasi Lentera Anak Pelangi yang bertugas untuk mendampingi pasien HIV, manajer advokasi Natasya Sitorus menyampaikan dua bentuk dorongan yang dibutuhkan anak yang positif HIV sehingga wajib dilakukan orang tua.
Baca Juga:
Pertama, ini terkait dengan pertolongan agar anak jauh dari masalah kesehatan. Menurut Natasya, HIV adalah virus yang menyebabkan kekebalan tubuh menurun sehingga jika diabaikan dan dibiarkan begitu saja, anak-anak akan rentan mengalami masalah kesehatan.
“Anak tentu berharap agar kondisi fisiknya tidak semakin melemah. Jadi, peran orang tua sangat penting untuk memastikan asupan makanan dan vaksin agar dia jauh dari masalah kesehatan lain,” katanya di Jakarta pada Senin, 26 Agustus 2019.
Kedua, memastikan jadwal minum obat adalah hal penting lain. Sebagai bentuk terapi untuk mengendalikan jumlah virus HIV di dalam darah, anak-anak membutuhkan konsumsi obat yang rutin. Di sinilah peran orang tua untuk menyediakan dan mendorong anak agar tepat waktu dalam meminum obat.
“Kita kenal dengan ARV atau Anti-Retro Viral. Ini tidak menyembuhkan tapi membuat mengendalikan virus dan meningkatkan kualitas hidup. Biasanya, anak-anak suka lupa untuk minum obat. Jadi orang tua bisa mengingatkan minum tiga obat setiap 12 jam,” ujarnya.