TEMPO.CO, Jakarta - Setiap pekerja ingin memiliki jabatan di perusahaan. Meski demikian, tidak semua bisa mendapatkan hal tersebut sebab secara tidak sadar, beberapa sifat dapat mempengaruhi niat atasan untuk memberi promosi karir mereka.
Sifat apa saja yang dimaksudkan itu? Melansir dari Times of India dan The Muse, berikut beberapa yang patut dipelajari dan dihindari agar terpilih untuk naik jabatan.
#Suka bergosip
Keterampilan berkomunikasi adalah hal utama dalam penilaian untuk jabatan dan posisi baru. Walaupun sangat rajin dan menjadi bintang dalam setiap tugas, namun Anda akan kesulitan untuk dipromosikan jika senang berbicara dengan tidak tepat. Contohnya saja dengan bergosip atau menyebarkan desas-desus mengenai kolega lain.
#Gampang mengeluh
Anda kemungkinan besar tidak mendapat promosi di tempat kerja jika terus mengeluh tentang pekerjaan yang sedang dijalani. Menurut para ahli, hal ini dikarenakan sifat sering mengeluh yang dihubungkan dengan ketidakcocokan dan ketidaknyamanan dalam menjalankan tugas sehingga tidak mungkin bos memilih Anda untuk mendapat jabatan pada hal yang tidak disukai.
Ilustrasi rekan kerja menyebalkan. Shutterstock
#Tidak punya pendirian dan mudah terpengaruh
Pendirian yang kokoh adalah sifat dari seorang pemimpin. Walaupun mendapatkan banyak masukan dan bisikan tentang suatu hal, ia tidak akan terpengaruh dan terus berjalan ke depan. Apabila tidak memiliki sifat ini dan cenderung mudah terbawa arus, jabatan baru Anda justru akan merugikan perusahaan sehingga Anda pun sangat mungkin tidak dipromosikan.
#Memiliki emosi yang tidak terkontrol
Saat menjadi pemimpin, ada kalanya semua tidak berjalan dengan baik sehingga Anda dituntut untuk bisa berkoordinasi dan lebih mengayomi bawahan sebagai bentuk dukungan dalam meraih kesuksesan. Tapi jika memiliki sifat pemarah dan sulit mengendalikan emosi, Anda justru akan membuat bawahan tertekan. Lagipula, tidak ada perusahaan yang mau memiliki pegawai dengan sifat pemarah.
#Berjiwa “Saya lebih baik dari orang lain”
Tidak ada salahnya memiliki jiwa ini karena mungkin hal tersebut bisa memicu kerja keras. Namun, harus diketahui bahwa penggunaannya tidak dapat setiap saat. Contohnya saat Anda ingin dipromosikan, sikap tim harus lebih besar dari individual karena jika tidak, saat terpilih menjadi atasan, Anda akan kesulitan untuk berkoordinasi dan menghancurkan kerja grup.