TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang enggan untuk berkeringat sebab diangap bisa mengganggu penampilan, seperti pakaian yang basah hingga bau badan. Padahal, menurut berbagai penelitian, banyak manfaat kesehatan bisa diraih dari berkeringat.
Melansir dari Medical Daily dan Web MD, berikut beberapa manfaat berkeringat.
#Meningkatkan endorfin
Saat menunggu giliran wawancara kerja atau berjalan di bawah sinar matahari, Anda mungkin akan mengeluarkan banyak keringat. Hal ini rupanya dihubungkan dengan meningkatnya produksi hormon endorfin (hormon bahagia) dalam tubuh. Sebuah studi tahun 2009 yang diterbitkan dalam jurnal Biology Letters menjelaskan karena meningkatnya endorfin, seseorang pun lebih sedikit mengalami rasa sakit dan menjadi mudah tersenyum.
#Tubuh terdetoksifikasi secara alami
Salah satu cara paling efisien untuk mendetoksifikasi tubuh secara alami adalah dengan berkeringat karena dapat menyiram tubuh dari zat alkohol, kolesterol, dan garam. Tubuh juga akan melepaskan racun dengan menggunakan keringat sebagai jalan keluar.
"Keringat dapat membersihkan racun di dalam tubuh serta mengangkat sumbatan pori-pori pada wajah yang sering dihubungkan dengan jerawat dan noda," kata dermatolog di Radiant Skin Dermatology and Laser, New York, Amerika Serikat, Adebola Dele-Michael.
Baca Juga:
Ilustrasi pria berolahraga. shutterstock.com
#Menurunkan risiko batu ginjal
Berkeringat memiliki hubungan yang erat dengan batu ginjal. Akumulasi garam dan kalsium dalam ginjal lenyap saat orang yang berkeringat terus mengonsumsi air. Sebuah studi yang dipresentasikan pada konferensi American Urological Association 2013 di San Diego, California, menegaskan bahwa melalui keringat, zat-zat tak penting dalam tubuh akan dibuang serta diganti dengan aliran hidrasi yang baru dan lebih baik sehingga secara langsung akan meminimalkan risiko batu ginjal.
#Mencegah batuk dan pilek
Berkeringat juga bisa membantu melawan kuman penyebab batuk dan pilek. Seorang dokter kulit di Rosacea Treatment Clinic di Melbourne, Australia, Diane De Fiori, menjelaskan hal tersebut disebabkan oleh produksi peptida antimikroba dari keringat.“Zat ini efektif melawan virus, bakteri, dan jamur. Peptida ini bermuatan positif sehingga bisa menarik bakteri bermuatan negatif penyebab batuk dan pilek, serta memecahnya,” katanya.