TEMPO.CO, Jakarta - Pilek adalah salah satu penyakit yang paling sering diderita setiap orang. Biasanya, ini akan ditandai dengan sakit tenggorokan, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan hilangnya nafsu makan.
Namun, dengan berbagai macam pendapat dan asumsi mengenai pilek, tak sedikit orang yang menjadi salah paham. Agar tidak mudah terkecoh, situs Web MD dan Health Line membagikan beberapa mitos dan fakta seputar pilek. Berikut empat di antaranya.
#Minum obat saja cukup menyembuhkan pilek
Obat-obatan memang merupakan senjata yang ampuh dalam membunuh virus penyebab pilek. Namun, hal tersebut harus pula diimbangi dengan olahraga. Dalam hal ini, penelitian oleh Appalachian State University menemukan bagaimana sistem kekebalan tubuh dan virus dipengaruhi oleh olahraga.
Para ilmuwan mengatakan jika ingin benar-benar menangkal pilek, cara terbaik adalah tidak hanya minum obat melainkan juga dengan 30 menit berjalan kaki cepat selama 5 kali per minggu.
"Latihan ringan ini baik karena memindahkan darah ke seluruh tubuh dan juga menggerakkan sel darah putih untuk mencari dan membunuh infeksi," kata Direktur Common Cold Centre di Universitas Cardiff di Inggris, Ron Eccles.
Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
#Pilek bisa menurunkan berat badan
Dengan hilangnya nafsu makan, tak sedikit orang yang percaya bahwa pilek dapat menurunkan berat badan. Meski demikian, hal tersebut tidaklah benar. Peneliti di Rady Children's Hospital di San Diego, Amerika Serikat, justru berkata sebaliknya. Dalam hal ini, anak-anak yang telah terinfeksi oleh 36 adenovirus atau virus pilek biasanya justru berat badannya naik dari sebelumnya.
Virus pilek memang berkontribusi pada kenaikan berat badan lantaran bisa menciptakan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, seperti area wajah. Terlebih lagi dengan aktivitas yang semakin dibatasi, tentu membuat seseorang lebih sering duduk terdiam yang membuat lemak tidak terbakar sempurna oleh tubuh.
#Minuman dingin bisa menyembuhkan pilek
Ada sebagian orang yang percaya bahwa minuman dingin dapat mempercepat penyembuhan pilek. Mereka berpikir minuman dingin dapat membekukan dan menahan ingus untuk terus keluar. Sayangnya, ini bukan pernyataan yang benar.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi terbaru dari jurnal Rhinology, peneliti di Inggris mengatakan menyeruput minuman dingin justru memperparah flu. Sebaliknya mengonsumsi minuman panas dapat memberikan bantuan langsung dan berkelanjutan dari gejala terburuk pilek, seperti batuk, bersin, meler, sakit tenggorokan, dan lesu.
#Pilek tidak menular
Kebanyakan orang berpikir berjabat tangan dengan orang sakit akan membuat terserang flu dan pilek. Sebuah penelitian oleh Pusat Common Cold Universitas Cardiff, Wales, justru tidak membenarkannya. Dalam hal ini, mereka menemukan ketika orang sehat dimasukkan ke dalam sebuah ruangan dengan penderita flu dan pilek, si sakit sulit untuk menyebarkan infeksi dari satu orang ke orang lain. Bahkan, virus pilek harus memiliki kondisi ideal untuk menginfeksi tubuh.
"Pilek sangat tidak menular dan sebagian besar menular dari kontak berkepanjangan dan dekat," kata Eccles.