Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Makan Berlebihan, Diabetes sampai Penyakit Jantung

Reporter

image-gnews
ilustrasi makan bersama (pixabay.com)
ilustrasi makan bersama (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang percaya bahwa cheat day bukan masalah besar jika dilakukan sesekali. Pada dasarnya cheat day merupakan satu hari dalam diet di mana Anda bebas untuk makan apa saja.

Kita menganggap bahwa makan apapun dalam satu hari penuh tidak akan merusak diet dan olahraga yang sudah dilakukan selama sebulan penuh. Namun, apa jadinya jika cheat day tersebut berlanjut di hari-hari berikutnya? Atau bagaimana jika makan hingga perut terasa sakit?

“Jika tubuh dalam keadaan fit, banyak makan tidak akan membunuh. Namun, jika dilakukan terus menerus, atau setidaknya dalam jangka waktu lama , misalnya seminggu atau lebih, berdampak pada kesehatan dan komposisi tubuh,” ujar Ilyse Schapiro, R.D., C.D.N., ahli nutrisi dari Westchester County, New York, dan Greenwich, Connecticut di Amerika Serikat.

Apa dampaknya? Berikut menurut Men’s Fitness.

#Six-pack hilang
Jika tubuh dalam keadaan sehat, makan banyak di akhir pekan atau perayaan lain tidak masalah dan tidak akan berdampak pada perut six-pack. Semuanya, bergantung pada seberapa banyak Anda makan. Entah melakukannya selama satu hari atau satu minggu penuh, tubuh akan mengubah kalori ekstra menjadi lemak.

“Misal, Anda mengonsumsi kalori ekstra hingga 3.500 kalori, maka lemak akan bertambah. 7.000 kalori ekstra sama dengan dua pon (setara dengan 0,9 kilogram) lemak, dan seterusnya,” ujar Leah Kaufman, R.D., ahli nutrisi yang bekerja di New York dan New Jersey.

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)

#Menyebabkan diabetes
Lemak hasil dari makan terlalu banyak bukan hanya membuat celana terasa lebih ketat namun juga menyebabkan perlawanan insulin, pendahulu sebelum diabetes, yang terjadi saat sel tidak dapat mengonversi glukosa dalam darah menjadi energi. Tidak perlu menunggu lama, Anda dapat mengalami hal tersebut dalam hitungan hari. Studi yang dipublikasikan dalam Science Translational Medicine, enam laki-laki yang mengonsumsi 6.000 kalori per hari dan istirahat selama tujuh hari penuh, setelah dua hari melakukan cheat day ekstrem, insulin dalam tubuhnya melakukan perlawanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#Kenyang sesaat
Jika terlalu banyak makan menjadi kebiasaan, berat badan akan bertambah, kadar hormon yang mengatur berat badan juga akan mengalami perubahan. Studi yang dipublikasikan dalam Nutrition and Diabetes menemukan bahwa makanan yang memenuhi usus menghambat produksi uroguanilin, hormon yang mengirim sinyal pada otak saat merasa kenyang.

Peneliti menggunakan tikus percobaan untuk membuktikan hal tersebut. Setelah diberi makan cukup banyak, produksi hormon uroguanilin dalam usus tikus terganggu, sama seperti manusia.

"Setelah beberapa lama melakukan hal tersebut (makan dengan porsi sangat banyak), persepsi otak terhadap rasa kenyang mengalami perubahan. Setelah tubuh terbiasa dengan banyak kalori yang masuk, saat diberi sedikit kalori, tubuh merasa bingung dan berpikir bahwa Anda belum selesai makan sehingga menyebabkan rasa lapar," jelas Schapiro.

#Haus
“Terlalu banyak makan, terutama menjelang tidur, berdampak pada kualitas tidur. Dalam keadaan terlalu kenyang, tubuh akan bekerja lebih keras untuk memecah makanan. Bagaimana tubuh dapat bekerja secara maksimal jika Anda tertidur? Seperti lingkaran setan, saat Anda tidak cukup istirahat, tentu akan memicu rasa lapar sehingga porsi makan tidak terkontrol,” sambung Kaufman.

#Mengganggu sistem kardiovaskular
Setelah mengonsumsi makanan berlemak, tubuh akan dipenuhi dengan insulin sehingga membuat arteri koroner sulit untuk istirahat.

 “Terlalu banyak makan dapat menyebabkan hormon stres norepinephrine meningkat, sehingga menyebabkan tekanan darah dan detak jantung juga meningkat,” sambung Schapiro.

Reaksi tersebut dapat menyebabkan darah membeku sehingga menghalangi aliran pembuluh darah. Menurut American Heart Association, risiko terserang penyakit jantung empat kali lebih besar setelah dua jam mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak, terutama yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

1 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

2 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

9 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

10 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

10 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

11 hari lalu

Pakar etiket, William Henson. Instagram.com/@williamhansonetiquette
Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

Pakar etiket mengingatkan untuk tidak membungkuk saat makan di restoran


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

13 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

19 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

Tak sekadar beraktivitas fisik, olahraga saat berpuasa Ramadan juga ada ketentuannya. Kapan waktu yang tepat dilakukan?


Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

Spesialis penyakit dalam mengatakan konsumsi makanan saat Lebaran perlu memperhatikan kebutuhan kalori tubuh, terutama penderita diabetes.