TEMPO.CO, Jakarta - Dengan banyaknya perusahaan baru dan produk yang sama, persaingan ketat untuk mendapat konsumen pun harus dilakukan. Sayangnya, bagi mereka yang tidak kuat, beberapa diantaranya harus kalah dan gulung tikar.
Tidak jarang perusahaan akhirnya memotong sejumlah pekerja agar kembali mendapat banyak modal dan kembali memenangkan hati konsumen. Tentu hal ini adalah sesuatu yang tidak membahagiakan bagi para pekerja, bukan?
Namun alangkah baiknya untuk mengetahui siapa-siapa saja yang sangat rentan mengalami dampak ini sehingga mereka bisa mempersiapkan diri. Situs Cheat Sheet dan Times of India menjelaskannya.
1. Orang-orang dalam tim besar
Pada suatu perusahaan, Anda tentu bisa melihat tim-tim mana saja yang memiliki anggota terbanyak. Ini ternyata menjadi target utama bagi perusahaan untuk dipecat. Karena daripada harus merelakan seluruh tim yang notabene memiliki peranan penting dalam membangun perusahaan, mengambil beberapa diantaranya tidak akan mengurangi efektivitas tersebut.
2. Pekerja tidak tetap
Dalam perusahaan, ada istilah pekerja tetap dan tidak. Bagi mereka yang bukan merupakan pekerja tetap, fasilitas seperti tunjangan kesehatan hingga pesangon pun umumnya tidak ada. Sehingga saat perusahaan ingin mendapatkan banyak modal, merelakan pekerja tidak tetap adalah salah pilihan terbaik.
Baca Juga:
3. Pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh teknologi
Di era yang semakin modern ini, teknologi telah menguasai sebagian besar lahan pekerjaan. Contohnya saja gerbang tol yang dulunya diisi oleh penjaga, namun sekarang semuanya berubah menjadi mesin. Nah, apabila perusahaan Anda sangat maju di dunia digital, sangat mungkin pekerjaan yang bisa dilakukan oleh Anda akan diserahkan kepada mesin.
4. Orang-orang dengan sifat buruk
Mereka yang suka melawan atasan, tidak menunjukkan performa yang menguntungkan bagi perusahaan, sering terlambat dan hal-hal negatif lainnya sangat rentan untuk dikeluarkan saat genting seperti ini. Jadi apabila Anda ingin tetap bekerja, perhatikan cara Anda membawa diri di dalam perusahaan tersebut.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | CHEATSHEET | TIMESOFINDIA
