TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda mendengar istilah voluntourism? Ini adalah gabungan dari dua kata yaitu volunteer dan tourism yang mengandung makna berlibur sambil menjadi relawan. Di Indonesia sendiri, voluntourism mulai menjadi tren, khususnya dilakukan oleh banyak anak muda yang sedang mengisi waktu luang. Mau mencoba karir ini?
Apabila Anda tertarik untuk mengikuti voluntourism, travelpreneur Winniarlita Irmawati mengatakan berbagai persiapan harus dilakukan. Pertama, berhubungan dengan pengenalan lokasi dan bahasa daerah. Menurut Winni, hal ini penting agar mereka tidak mengalami kesulitan dalam beradaptasi.
“Setiap tempat memiliki budaya dan cara pandang yang berbeda-beda. Jadi, sebelum pergi untuk voluntourism, sebaiknya mempelajari dulu supaya tidak kaget,” katanya dalam acara Travel Addict Festival di Jakarta pada Sabtu, 7 September 2019.
Selanjutnya, berkumpul dan berkenalan dengan teman-teman di anggota grup voluntourism juga disarankan Winni karena selama beberapa waktu, satu grup akan bekerja bersama. Apabila tidak mengenal satu sama lain, kesulitan dalam hal koordinasi pun bisa dirasakan.
“Biasanya akan ada grup WhatsApp di dua bulan sebelum keberangkatan. Teman-teman diwajibkan untuk bonding karena ini berhubungan dengan kesuksesan tim,” katanya.
Terakhir, berkomunikasi dengan kepala pengurus di lokasi yang akan dituju juga diperlukan. Menurut Winni, hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan sebab saat menjadi voluntourism, banyak peserta yang ingin membawa sesuatu untuk masyarakat sekitar. Apabila tidak mendapatkan konfirmasi, barang tersebut bisa jadi tak diperlukan dan akhirnya menjadi mubazir.
“Kontak dengan kepala pengurus itu harus. Misalnya, mau bawa boneka ke sana, ternyata yang didatangi laki-laki semua. Atau mau bawa buku bacaan bahasa Inggris, tapi mereka tak mengerti, kan sayang,” katanya.