Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pantang Meledek Orang Gemuk, Ini Sebabnya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi perempuan gemuk/obesitas. Shutterstock
Ilustrasi perempuan gemuk/obesitas. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stigma masyarakat terhadap bentuk dan ukuran tubuh yang berbeda-beda tidak hanya melukai perasaan seseorang. Penelitian menunjukkan adanya konsekuensi fatal dari fat shaming atau ejekan gemuk atau gendut terhadap kesehatan.

Menurut sebuah penelitian di Journal Obesity, individu yang merasa terkucil karena berat badan memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk terkena diabetes, penyakit jantung, dan stroke dibandingkan orang lain dengan berat yang sama, tetapi tidak merasa demikian.

“Masyarakat menganut kesalahpahaman bahwa ejekan gendut akan memotivasi penderita obesitas untuk mengubah pola hidup mereka. Hal tersebut menyebabkan maraknya fenomena fat shaming,” kata penulis penelitian, Rebecca Pearl, yang juga merupakan asisten dosen di Pusat Gangguan Pola Makan dan Berat Badan Universitas Pennsylvania di Amerika Serikat.

Penelitian-penelitian sebelumnya hanya menyebutkan bahwa individu yang merasa malu karena penampilan fisiknya memiliki risiko lebih besar untuk mengidap depresi dan merasa minder. Penelitian lain menjelaskan bahwa ejekan gendut justru membuat mereka semakin gemuk, memiliki risiko obesitas, bahkan kematian yang lebih cepat.

Berbeda dengan berbagai penelitian-penelitian tersebut, Pearl dalam penelitiannya mampu memaparkan akibat nyata dari fat shaming terhadap kesehatan. Penelitian ini dilakukan terhadap 159 penderita obesitas, usia 21–65 tahun. Mereka menyebutkan betapa buruknya konsekuensi stigma mengenai berat tubuh terhadap kondisi emosional mereka.

Rata-rata peserta penelitian setuju bahwa stigma tersebut menyebabkan kegelisahan dan depresi yang mereka alami. Peneliti juga mengukur tekanan darah, ukuran pinggang, kadar trigliserida, kolesterol HDL, dan glukosa peserta. Mereka yang memiliki kadar di bawah standar didiagnosis menderita sindrom metabolik, yaitu kondisi tubuh yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilustrasi perempuan gendut. Shutterstock

Penelitian ini juga menemukan bahwa mereka yang kerap diejek gendut memiliki kadar trigliserida enam kali lebih besar dan berisiko mengidap sindrom metabolik tiga kali lebih besar daripada mereka yang tidak mengalami fat shaming. Melecehkan tubuh gemuk seseorang akan membuat kepercayaan diri mereka terguncang. Kemampuan mereka untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat juga menurun.

“Berat badan dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan karakter pribadi. Dengan demikian, sangat penting bagi masyarakat untuk mengingat bahwa berat badan bukanlah cerminan karakter seseorang,” jelas Pearl.

Pearl juga mengemukakan bahwa penelitian mendalam mengenai obesitas dengan peserta yang lebih beragam sangat diperlukan. Dia mengakui bahwa penelitian yang dilakukannya tergolong kecil. Mayoritas peserta penelitian Pearl adalah wanita Afrika-Amerika, yang jarang diikutsertakan sebagai peserta penelitian obesitas.

Dia menyebutkan bahwa ada potensi pengaruh ras tertentu terhadap hasil penelitian yang ia lakukan. Namun, untuk saat ini penelitian Pearl telah berhasil mengupas masalah kesehatan yang diakibatkan oleh stigma mengenai berat badan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Kata Prabowo soal Kabinet Pemerintahannya yang Gemuk

2 hari lalu

Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 25 September 2024. Prabowo Subianto menghadiri rapat terakhir sebagai Menteri Pertahanan dengan Komisi III DPR RI periode 2019-2024 yang beragendakan pengambilan persetujuan terhadap 5 RUU kerjasama bidang Pertahanan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ini Kata Prabowo soal Kabinet Pemerintahannya yang Gemuk

Prabowo menyebut kabinet yang gemuk diperlukan untuk membangun pemerintahan yang kuat.


Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

13 hari lalu

Ilustrasi perempuan makan Burger (junk food). TEMPO/Subekti
Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

Stres bisa menyebabkan berkurangnya oksidasi lemak, proses pembakaran lemak menjadi tenaga. Artinya, Anda tak usah makan banyak untuk menjadi gemuk.


Benarkah Makan Malam Bikin Gemuk? Ternyata Ini Pemicunya

2 Juli 2024

Benarkah makan malam bikin gemuk? Foto: Canva
Benarkah Makan Malam Bikin Gemuk? Ternyata Ini Pemicunya

Makan malam sering disebut menjadi penyebab kegemukan. Benarkah demikian? Berikut informasi lengkapnya untuk Anda.


Shell Bangun Pabrik Manufaktur Gemuk di Indonesia

4 Maret 2024

SPBU Shell. Dok.Shell Indonesia
Shell Bangun Pabrik Manufaktur Gemuk di Indonesia

Perusahaan minyak dan pelumas multinasional Shell sedang membangun pabrik manufaktur gemuk (grease) pertamanya di Indonesia.


MAKI Klaim Harun Masiku Ada di Indonesia dengan Perawakan Gemuk dan Rambut Gondrong

29 Januari 2024

Sejumlah aktivis Indonesia Corruption Watch, melakukan aksi unjuk rasa dengan membentang poster bergambar buronan Harun Masiku, di depan gedung KPK, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024. Politikus PDI Perjuangan yang menjadi tersangka korupsi tersebut diduga memberi suap kepada Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, dalam penetapan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI terpilih 2019-2024. TEMPO/Imam Sukamto
MAKI Klaim Harun Masiku Ada di Indonesia dengan Perawakan Gemuk dan Rambut Gondrong

MAKI menyebut bahwa Harun Masiku sudah berada di Tanah Air dengan mengubah penampilan.


8 Alasan Kenapa Orang Makan Banyak Tapi Sulit Gemuk

20 Januari 2024

Anda mungkin iri dengan seseorang yang makan banyak tapi berat badan tidak naik. Berikut alasan kenapa orang makan banyak tapi sulit gemuk. Foto: Canva
8 Alasan Kenapa Orang Makan Banyak Tapi Sulit Gemuk

Anda mungkin iri dengan seseorang yang makan banyak tapi berat badan tidak naik. Berikut alasan kenapa orang makan banyak tapi sulit gemuk.


Perempuan Lebih Sering Alami Body Shaming, Apa Batasannya?

7 Januari 2024

Lifter Indonesia, Nurul Akmal diduga mengalami body shaming saat tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta pada Rabu, 4 Agustus 2021. (Instagram/@noc.indonesia).
Perempuan Lebih Sering Alami Body Shaming, Apa Batasannya?

Apa itu body shaming dan perbuatan yang bisa dikategorikan sebagai body shaming. Berikut penjelasannya.


Peserta Miss Universe Indonesia Alami Body Shaming Saat Body Checking, Apa Kategorinya?

12 Agustus 2023

Finalis Miss Universe Indonesia. Foto: Instagram @missuniverse_idn.
Peserta Miss Universe Indonesia Alami Body Shaming Saat Body Checking, Apa Kategorinya?

Peserta Miss Universe Indonesia mengaku alami body shaming, terutama saat body checking. Apa yang termasuk tindakan body shaming?


Apakah Orang Kurus Memiliki Kolesterol?

22 Juli 2023

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Apakah Orang Kurus Memiliki Kolesterol?

Kolesterol bisa menyerang siapa saja. Kolesterol tidak berhubungan dengan usia, jenis kelamin, atau berat badan seseorang.


Inilah Sederet Penyakit yang Mengintai Orang Gemuk

18 Juni 2023

Ilustrasi wanita gemuk berolahraga. AP/Rodrique Ngowi
Inilah Sederet Penyakit yang Mengintai Orang Gemuk

Jika terlalu gemuk, menyebabkan seseorang cepat lelah dan rentan terkena penyakit. Berikut sejumlah penyakit yang rentan mengintai orang gemuk.