Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Tak Boleh Menyebut Anak Gemuk, Ini Kata Peneliti

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian menemukan menyebut anak gemuk dapat menimbulkan luka psikologis dan mereka punya kemungkinan jadi lebih gemuk di masa depan. Anak yang disebut terlalu gendut oleh orang tuanya menjadi lebih gemuk saat dewasa dibanding anak dengan berat serupa yang tidak dijuluki gendut oleh orang tuanya.

Disebut kegemukan juga membuat usaha anak untuk diet jadi gagal. Eric Robinson dari Universitas Liverpool di Inggris dan Angelina Sutin dari Universitas negeri Florida di Amerika Serikat menganalisis dua studi di mana mereka memantau perkembangan anak. Studi pertama, Longitudinal Study of Australian Children, melacak berat badan anak dari 4.983 keluarga dari usia empat atau lima hingga 14 atau 15 tahun.

Selama penelitian berlangsung, orang tua ditanya apakah mereka menganggap anak mereka terlalu kurus, berat badan normal, sedikit gemuk, dan kegemukan. Penulis itu mengungkapkan, "Anak yang disebut kegemukan pada usia 4 atau 5 menjadi lebih gemuk pada dekade berikutnya karena mereka menganggap anak memang terlalu gemuk.

Anak-anak itu juga berusaha mengurangi berat badan lebih sering lewat diet pada usia 12 atau 13 dibanding yang dianggap punya berat badan normal saat kecil. Satu dari lima anak dalam penelitian termasuk kategori kegemukan atau obesitas, meski 86 persen dari orang tua mereka menganggap anak punya berat badan normal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada studi kedua pada 8.568 keluarga di Irlandia, perkembangan anak dilacak pada usia 9 dan 13 tahun. Saat berusia 9 dan 13 tahun, orang tua diwawancara dan ditanyai apakah mereka menganggap anaknya punya berat badan normal, terlalu kurus atau terlalu gemuk. Studi kedua punya hasil serupa dengan studi di Australia. Dibandingkan dengan anak yang dianggap punya berat badan normal oleh orang tuanya, anak yang dianggap kegemukan pada usia 9 tahun punya berat badan lebih berat pada usia 13 tahun.

Seperti studi pertama, anak-anak yang dijuluki gemuk juga lebih sering berusaha diet, seperti dilansir Daily Mail. Banyak dari orangtua yang tidak menganggap anaknya gemuk, meski indeks massa tubuh sepertiga anak-anak menunjukkan mereka kegemukan atau obesitas. Dari anak-anak yang kegemukan, lebih dari setengah (55 persen) dianggap punya berat badan normal oleh orang tuanya, sementara 44 persen dianggap kegemukan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

17 jam lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

5 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

6 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

7 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

11 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

16 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

20 hari lalu

 Aghnia Punjabi/Foto: Instagram/ Aghnia Punjabi
Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

29 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.