TEMPO.CO, Jakarta - Jan Ethes baru saja menunjukan kebolehannya bermusik. Ditemani oleh orang tuanya, Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda, serta kakek neneknya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Iriana, ia pun mengikuti sebuah pentas di Hotel Paragon, Solo, pada Ahad, 8 September 2019.
Pentas musik tersebut digelar oleh Yamaha Musik School Wisma Musik Kurnia Solo dengan tajuk “Music My Friend Ensemble Concert”. Menurut kepala sekolah Sari Dasanta, Jan Ethes melantunkan lagu “Merry Go Around” dan bermain elektone untuk sebuah lagu.
Melihat kelihaian Jan Ethes dalam bermain musik, orang tua lain tentu ingin memiliki anak dengan kemampuan serupa. Namun, kapan waktu yang tepat untuk memperkenalkan musik pada anak?
Psikolog Reni Akbar Hawadi mengatakan bahwa tidak ada batasan waktu dan usia tertentu.
Jan Ethes. foto/instagram/janethes_story
“Sedini mungkin akan lebih baik. Misalnya saat hamil sudah diputarkan lagu,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada 10 September 2019.
Setelah orang tua menerapkan kebiasaan mendengar musik sejak kecil, Reni mengatakan bahwa ini juga bisa menunjukan ketertarikan anak untuk menekuninya. Khususnya di usia sembilan bulan, anak mulai bisa menunjukkan respon pada alunan musik yang didengarnya.
“Sensor motorik anak mulai bekerja sempurna sehingga orang tua bisa memperhatikan apakah dia tertarik atau tidak,” katanya.
Beberapa tanda bahwa anak menyukai musik dapat dilihat dari gerakan atau nada yang dilantunkan seirama dengan lagu. Selain itu, Reni juga mengatakan bahwa orang tua bisa melihat kebiasaannya, seperti memukul sesuatu yang mengindikasikan kesukaan bermain drum, memencet tombol berarti tertarik dengan piano dan sebagainya.
“Kalau anak tidak menunjukan tanda-tanda ini, berarti ketertarikannya bukan di musik. Orang tua sudah menjembatani tapi nyatanya anak tidak suka. Jadi, jangan dipaksa untuk tetap bermusik. Kecuali dia ada ketertarikan, sangat bagus kalau langsung diikutkan kursus,” katanya.