Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Renang, Basket dan Olahraga Ini Bikin Tinggi, Mitos atau Fakta?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi Basket Asian Games 2018. (Antara)
Ilustrasi Basket Asian Games 2018. (Antara)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang mengatakan bila sering main basket, maka tubuh akan tambah tinggi. Ada beberapa olahraga yang diklaim dapat memanjangkan otot dan meninggikan badan. Padahal, bukan olahraga yang yang memegang peran penting dalam menambah tinggi, tapi tetap faktor genetik yang menentukan. Kabar baiknya, memang beberapa olahraga bisa membuat postur tubuh seseorang tampak lebih bagus dan memberi kesan tinggi. Tak hanya itu, olahraga yang dilakukan rutin pun membantu agar otot tidak kaku.

Mari bedah beberapa klaim olahraga bikin tinggi berikut ini seperti dilansir SehatQ.

Ilustrasi basket putri 3x3. ANTARA/INASGOC/Ridhwan Siregar

1. Basket
Pertama, kita bahas tentang olahraga basket. Gerakan-gerakannya sarat dengan lari jarak pendek, berhenti, dan melompat. Nyatanya, ketika melompat untuk mengoper atau memasukkan bola, berat badan justru menekan tulang dan otot. Setelah melompat, pemain basket akan kembali ‘mendarat’. Ketika proses ini, lagi-lagi terjadi kompresi di tulang belakang. Kegiatan kompresi dan dekompresi selama bermain basket ini diklaim dapat menstimulasi aliran darah, bukan menambah tinggi badan seseorang.

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk

2. Berenang
Bukan olahraga bikin tinggi, tapi memang mereka yang bertubuh tinggi akan cenderung memilih olahraga renang karena membantu mereka berenang dengan lebih optimal. Tangan, kaki, hingga punggung yang lebih panjang memberi mereka penampang yang lebih lebar untuk bergerak maju ke depan. Lihat saja rata-rata perenang di Olimpiade, setidaknya tinggi badan mereka adalah 188 cm untuk perenang pria dan 175 cm untuk perenang wanita.

Tubuh yang tinggi juga membuat para atlet renang bisa bergerak dengan lebih leluasa di dalam air. Tak hanya itu, mereka juga bisa melakukan berbagai gaya renang – punggung, dada, kupu-kupu, dan lainnya – dengan lebih mudah berkat tinggi badan.

Bandingkan saja dua atlet renang dengan tinggi badan berbeda. Perenang yang lebih tinggi akan bisa menjaga aliran air ke arahnya di level terendah. Sementara perenang yang lebih pendek tetap bisa melakukan hal yang sama, hanya saja tenaga yang dikeluarkan lebih besar. Konsekuensinya, dia akan mudah kelelahan. Artinya, berenang pun bukan olahraga bikin tinggi. Tapi orang-orang bertubuh tinggilah yang mendapatkan manfaat dari postur tubuh mereka ketika berenang.

Bagaimana dengan gerakan memanjangkan tubuh saat berenang?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itu hanya sementara dan tidak akan bisa menciptakan perubahan drastis yang mendukung klaim bahwa olahraga bikin tinggi. Meski demikian, berenang bisa membuat seseorang lebih kuat. Ketika bergerak di dalam air, semua otot dalam tubuh bekerja. Tak hanya itu, berenang adalah olahraga yang melibatkan bagian atas dan bawah tubuh tanpa menekan tulang terlalu berlebihan seperti angkat beban.

Sejumlah anak-anak bermain lompat tali di area kamp pengungsia Rohingya di Kyaukpyu, Rakhine state, Myanmar, 17 Mei 2017. REUTERS/Soe Zeya Tun

3. Lompat tali
Olahraga bikin tinggi berikutnya adalah lompat tali. Jelas bahwa lompat tali melibatkan gerakan-gerakan yang membuat tulang belakang semakin tertarik dan memicu lempeng pertumbuhan. Meski demikian, bukan tinggi badan bertambah yang jadi hasil akhirnya. Lompat tali lebih memberi manfaat membakar lemak hingga menstimulus hormon pertumbuhan yang meningkatkan tinggi badan.

Ilustrasi yoga. Aisquared.com

4. Yoga dan Pilates
Berikutnya, bukan olahraga bikin tinggi seperti berenang atau bermain basket, tetapi yoga dan pilates layak masuk dalam daftar ini. Kedua olahraga ini fokus pada postur tubuh yang tepat dan teknik pernapasan yang tepat. Kerap dipandang sebelah mata, rupanya teknik pernapasan justru kunci untuk membuat otot tetap rileks dan bisa ditarik semakin jauh.

Itu sebabnya yoga dan pilates dapat membentuk postur tubuh seseorang lebih baik. Memang bukan olahraga bikin tinggi, tapi olahraga semacam ini membuat seseorang lebih sadar akan bagaimana postur tubuh yang tepat sehari-hari.

Sadar akan postur tubuh sendiri sangat penting. Jika pekerjaan Anda sehari-hari memaksa untuk duduk dalam durasi yang cukup lama, pasang alarm untuk mengingatkan berdiri atau berjalan ringan.

Selain itu, lakukan stretching sebelum kembali duduk. Cara ini akan membuat Anda terbiasa berada di postur tubuh yang baik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

22 jam lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

3 hari lalu

Gerak olahraga lunges. shutterstock.com
Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

Kalistenik salah satu pilihan olahraga yang sesuai untuk dilakukan selama Ramadan


Berita Basket: Tampil di BCL Asia 2024, Prawira Harum Bandung Bagi Fokus dengan IBL

4 hari lalu

Pelatih Prawira Harum Bandung David Singleton dalam sesi jumpa pers Badminton Champions League Asia Qualifiers di GBK Arena, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Maret 2024. TEMPO/Randy
Berita Basket: Tampil di BCL Asia 2024, Prawira Harum Bandung Bagi Fokus dengan IBL

Pelatih Prawira Harum Bandung David Singleton yakin timnya dapat memberi performa terbaik di BCL Asia 2024 meski harus membagi fokus ke IBL 2024.


Kartika Siti Aminah, Pelatih Perempuan Pertama di IBL dengan Jilbab Panjang yang Khas

7 hari lalu

Kartika Siti Aminah (kiri) dan David Singleton. (instagram/bimaperkasajgj)
Kartika Siti Aminah, Pelatih Perempuan Pertama di IBL dengan Jilbab Panjang yang Khas

Profil Kartika yang identik dengan jilbab panjang itu


Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

7 hari lalu

Cincin Olimpiade digambarkan di depan The Olympic House, markas Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada pembukaan rapat dewan eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC), di Lausanne, Swiss 8 September 2022.Laurent Gillieron/Pool melalui REUTERS
Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

Komite Olimpiade Internasional menyerukan pada negara anggota agar jangan mengirimkan atlet ke pertandingan olahraga World Friendship Games


Waktu Terbaik Berolahraga selama Ramadan Menurut Spesialis Ortopedi

8 hari lalu

ilustrasi olahraga berpasangan (Pexels.com)
Waktu Terbaik Berolahraga selama Ramadan Menurut Spesialis Ortopedi

Waktu terbaik berolahraga selama Ramadan adalah setelah berbuka puasa ketika tubuh telah cukup waktu untuk mencerna makanan dan mendapatkan energi.


5 Jenis Olahraga yang Tepat untuk Dilakukan Saat Berpuasa Bulan Ramadan

9 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
5 Jenis Olahraga yang Tepat untuk Dilakukan Saat Berpuasa Bulan Ramadan

Ketika seseorang menjalani puasa di bulan Ramadan, tubuh tidak akan mendapatkan suplai makanan dan minuman selama beberapa jam.


5 Rekomendasi Olahraga Ringan di Bulan Ramadan

10 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
5 Rekomendasi Olahraga Ringan di Bulan Ramadan

Untuk selalu menjaga kesehatan tubuh supaya tetap sehat dan bugar, ada baiknya melakukan olahraga ringan selama berpuasa bulan Ramadan.


Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

11 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

Untuk lansia, status hidrasinya harus lebih diperhatikan saat memutuskan tetap berolahraga di bulan puasa.


Rekomendasi Tempat Main Bowling di Bogor, Mulai dari 28 Ribu

11 hari lalu

Ada beberapa rekomendasi tempat main bowling di Bogor yang bisa Anda coba. Harganya mulai dari Rp28 ribuan untuk 3 round. Ini informasinya. Foto: Canva
Rekomendasi Tempat Main Bowling di Bogor, Mulai dari 28 Ribu

Ada beberapa rekomendasi tempat main bowling di Bogor yang bisa Anda coba. Harganya mulai dari Rp28 ribuan untuk 3 round. Ini informasinya.