Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter Amerika Minta Masyarakat Berhenti Gunakan Vape, Indonesia?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Dokter Amerika Serikat atau American Medical Association (AMA) mengeluarkan peringatan dan imbauan kepada warga Negara Abang Sam untuk berhenti menggunakan rokok elektrik dan vape dalam bentuk apa pun. Peringatan yang dirilis pada Senin lalu itu diberlakukan hingga para ilmuwan menemukan penanganan yang lebih baik pada penyebab 450 penyakit paru-paru dan setidaknya lima kematian yang berkaitan dengan penggunaan rokok elektrik.

Dalam rilis itu, AMA juga meminta para dokter menginformasikan kepada pasien tentang bahaya rokok elektrik, termasuk kandungan racun dan karsinogen. Para dokter juga diminta melaporkan setiap kasus penyakit paru-paru yang diduga berkaitan dengan penggunaan rokok elektrik kepada departemen kesehatan setempat.

Rekomendasi tersebut dibuat mengikuti saran dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) yang dikeluarkan pada Jumat pekan lalu. Masyarakat diminta tidak menggunakan produk-produk rokok elektrik, sementara lembaga ini menyelidiki penyebab serentetan penyakit paru-paru parah yang berkaitan dengan konsumsi vape.

Seperti dikutip dari Reuters, kemarin, pejabat CDC mengatakan banyak kasus penyakit paru-paru yang berkaitan dengan konsumsi vape atau rokok elektrik, serta melibatkan alat yang menguapkan minyak yang mengandung tetrahydrocannabinol (THC), komponen psikoaktif yang terdapat pada ganja. "Beberapa laboratorium telah mengidentifikasi vitamin E asetat dalam sampel produk dan sedang menyelidikinya sebagai kemungkinan penyebab penyakit," ujar pejabat tersebut.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan konsumsi rokok elektrik dan vape meningkat karena dianggap lebih aman daripada rokok konvensional. Namun efek kesehatan jangka panjang dari konsumsi alat ini sebagian besar tidak diketahui. Di Amerika Serikat, Lembaga Administrasi Makanan dan Obat-obatan didorong untuk mengekang lonjakan besar penggunaan rokok elektrik oleh remaja.

"Kita tidak boleh berdiam diri sementara rokok elektrik tidak diregulasi. Kami mendesak FDA mempercepat regulasi rokok elektrik dan menghapus semua produk yang tidak diatur dari pasar," ujar Presiden AMA, Patrice Harris.

Di Indonesia, konsumsi vape pun dilaporkan terus meningkat. Bahkan dalam data yang dipaparkan dalam diskusi Koalisi Nasional Masyarakat Sipil untuk Pengendalian Tembakau pada Jumat pekan lalu di Jakarta disebutkan bahwa satu dari lima pelajar SMA mengkonsumsinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Feni Fitriani Taufik, mengatakan salah satu dampak buruk dari kebiasaan mengkonsumsi rokok elektrik adalah menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini disebabkan oleh efek imunosupresif yang terkandung dalam setiap cairan vape. Padahal sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk menangkal virus dan bakteri penyebab penyakit. "Akibatnya, pasien akan lebih rentan sakit dan mengalami masalah-masalah kesehatan umum, seperti flu dan batuk," kata Feni.

Feni juga mengatakan vape berbahaya karena dapat menciptakan kecanduan layaknya rokok biasa karena kandungan nikotin di dalamnya. Penggunaan nikotin yang berlebihan mengakibatkan munculnya berbagai masalah kardiovaskular. "Nikotin sangat adiktif. Biasanya mereka juga menyebabkan masalah kesehatan, seperti iritasi paru, serangan jantung, dan stroke."

Risiko penyakit lain yang timbul dari kebiasaan merokok elektrik adalah kanker paru. Menurut Feni, hal ini dipengaruhi oleh kandungan karsinogen yang ada pada rokok elektrik. Vape dinilai bisa langsung merusak DNA dalam sel sehingga menyebabkan kelainan pada sel normal. "Karena ada karsinogen, risiko kanker paru-paru pasti ada," ujar dia.

Feni tak menyarankan penggunaan vape atau rokok elektrik sebagai pengganti rokok konvensional, atau sarana terapi berhenti dari kebiasaan merokok. Sebaliknya, ia menyarankan alternatif yang lebih ramah bagi tubuh. Contohnya, mengkonsumsi permen karet atau vitamin B dan C.

"Konsumsi permen karet bisa menekan rasa asam pada lidah, sehingga terbukti baik meredam keinginan merokok," ujar dia. Sedangkan untuk vitamin B dan C, Feni menjelaskan, keduanya memiliki sifat anti-stres dan dapat memperbaiki suasana hati. Selain itu, vitamin bisa melindungi paru-paru dari masalah kesehatan.

REUTERS | SARAH ERVINA | PRAGA UTAMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

5 jam lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

1 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

3 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

3 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

4 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

6 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

7 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

8 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

11 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

13 hari lalu

Ilustrasi napi di penjara. Shutterstock
Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum