TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan usia diiringi dengan risiko terjadi berbagai masalah pada kulit. Salah satu yang paling tampak adalah penuaan.
"Kerut, kusam, kering, di atas 40-50 tahun tambah terus. Kelainan sudah jelas dan terkadang mengganggu secara fungsi," ujar spesialis kulit dan kelamin dari RS Pondok Indah-Puri Indah, dr. Susie Rendra.
Kulit kering bisa muncul karena sejumlah penyebab, seperti kebiasaan mandi air panas, salah memilih sabun, dan hal lain. Sebaiknya, gunakan losion atau pelembab segera setelah mandi agar lebih terserap kulit dan meminimalkan rasa lengket.
Masalah kulit lain adalah infeksi jamur Candida. Jamur ini tinggal menetap pada kulit dan akan berkembang saat daya tahan tubuh turun.
"Di lipatan-lipatan kulit, kulit lembap, jamur ini bisa berkembang. Lakukan pengobatan jamur dan lihat faktor risiko. Kalau diabetes, diabetesnya harus terkontrol," kata Susie.
Infeksi jamur pada organ intim sekitar 50 persen terjadi saat kadar gula darah seseorang tinggi. Selain jamur, infeksi virus varicella zoster yang menyebabkan Herpes Zoster juga rentan terjadi pada lansia. Salah satu pemicunya, daya taham tubuh mulai berkurang.
Masalah kulit lain munculnya tumor jinak atau daging kecil yang tumbuh di kulit leher, ketiak, dan daerah lipatan kulit seperti selangkangan. Terkadang kondisi ini tak menganggu aktivitas sehingga bisa dibiarkan dan tidak terkait penyakit tertentu. Ada juga risiko terkena tumor ganas seperti melanoma dan basal cell carsinoma (BCC) yang lebih sering terjadi pada orang Asia.
"BCC bentuknya tahi lalat tetapi ada luka di tengahnya, terutama pada orang yang sering berjemur pada usia muda. Makin besar tahi lalat, berdarah, sering gatal," jelas Susie.
Diagnosa berbagai masalah kulit pada lansia bisa dimulai dari penglihatan, pemeriksaan laboratorium, dermoskopi untuk melihat ada atau tidaknya kanker kulit, hingga biopsi.