Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BJ Habibie Gemar Makan Ikan, ini Segudang Manfaatnya

image-gnews
Ilustrasi ikan bandeng (Pixabay.com)
Ilustrasi ikan bandeng (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Duka menyelimuti Tanah Air setelah presiden ke-3 BJ Habibie wafat. Setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, ia meninggal dunia pada Rabu, 11 September 2019, pukul 18.05 WIB.

Terlepas dari kabar duka ini, Habibie diketahui memiliki kegemaran makan ikan. Hal tersebut telah dikenalkan oleh kedua orang tuanya sejak kecil. Bahkan, hingga menempuh pendidikan di Jerman dan menikah dengan Ainun, kebiasaan itu tetap terjaga.

Berbagai dampak positif bisa didapat dari ikan. Jika Anda adalah salah satu yang gemar memakannya, berikut manfaat baik ikan, seperti yang dilansir dari Boldsky dan Health Line.

#Mencegah penyakit Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit otak yang biasanya mempengaruhi orang-orang yang berusia 60 tahun. Penyakit ini menyebabkan degenerasi sel otak yang cepat dan menyebabkan seseorang kehilangan memori, kehilangan koordinasi, dan keseimbangan tubuh, depresi, kebingungan, agresi dan lainnya.

Parahnya, penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of American Medical Association pada 2016 menyatakan bahwa, dengan mengonsumsi ikan secara teratur bisa mencegah degenerasi sel otak yang cepat dan memburuknya fungsi otak saat sudah mendekati usia tua, sekaligus mencegah terkena Alzheimer.

BJ Habibie bersama istri, Asri Ainun Habibie mengambil makanan saat menghadiri halal bilahal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jakarta, 1993. Kisah cinta Habibie Ainun bermula saat keduanya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Namun, keduanya baru saling memperhatikan ketika sama-sama bersekolah di SMA Kristen Dago Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Rully Kesuma

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#Menurunkan risiko penyakit jantung
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal Of Cardiology, mengonsumsi ikan secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung ke tingkat yang signifikan. Hal ini lantaran asam lemak omega-3 pada ikan dapat menjaga kesehatan jantung. Ikan juga dapat mengurangi trigliserida, pembekuan darah, dan menurunkan tekanan darah.

#Mengobati depresi
Depresi biasanya terjadi karena adanya perubahan pada zat kimia dan hormon otak. Gejala seperti kesedihan yang ekstrem, perasaan rendah diri sepanjang waktu, kelelahan dan kecenderungan bunuh diri, dapat terjadi pada seseorang. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di The Journal Of Psychiatry & Neuroscience mengatakan bahwa minyak yang ada dalam ikan dapat membantu meningkatkan kadar hormon serotonin di otak. Kandungan itu dipercaya dapat mengobati dan mengurangi gejala depresi.

 #Menjaga kesehatan tulang
Vitamin D merupakan nutrisi penting yang diperlukan untuk kesehatan, terutama dalam menjaga tulang tetap sehat serta meningkatkan fungsi otak. Sementara, ikan merupakan sumber vitamin D yang sangat baik. Oleh karena itu, mengonsumsinya secara teratur dapat meningkatkan kesehatan tulang.

#Meningkatkan kesehatan mata
Terlalu sering menggunakan gawai dan elektronik visual seperti komputer, serta telepon untuk bekerja atau bersantai dapat menyebabkan mata mengalami masalah seperti kekeringan mata, penglihatan kabur, gatal, peradangan, astigmatisme, dan lainnya. Asam lemak omega-3 dalam ikan diketahui meningkatkan kesehatan mata, dengan memberi nutrisi pada otot-otot dan saraf mata.

#Mengurangi radang sendi
Treats Arthritis Rheumatoid adalah penyakit autoimun yang biasanya mempengaruhi orang yang berusia di atas 55 tahun. Di saat itu, sendi dan otot mulai mengalami peradangan yang menyebabkan rasa sakit, kekakuan, dan penghambatan gerakan sendi dalam tubuh. Studi lain yang diterbitkan oleh American College Of Rheumatology menemukan bahwa, mengonsumsi ikan secara teratur dapat membantu mengurangi gejala radang sendi, karena kaya akan vitamin E dan asam lemak omega-3.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

20 jam lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

11 hari lalu

Ikan sarden. Pixabay.com/Dana Tentis
Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.


Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

35 hari lalu

Reza Rahadian dan BCL dalam film My Stupid Boss.  foto: dok. Falcon Pictures
Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

38 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

42 hari lalu

Adrie Subono. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.


4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

44 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.


Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

46 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

Ikan stonefish, lionfish, pufferfish (buntal), dan surgeonfish dikenal karena racunnya mematikan.


Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

48 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

KKP mengklaim harga ikan terkendali meski permintaannya meningkat menjelang Ramadan dan Lebaran 2024.


Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

49 hari lalu

Sampul majalah TEMPO edisi 16 September 2019. dok. TEMPO
Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?


53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

49 hari lalu

Goenawan Mohamad dikerumuni wartawan di depan gedung Mahkamah Agung setelah sidang gugatan TEMPO pada Juni 1996. Setelah lengsernya Soeharto pada 1998, majalah Tempo kembali terbit hingga hari ini, bahkan, saat ini Tempo sudah menginjak usianya ke-50. Dok. TEMPO/Rully Kesuma
53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.